Upaya Penurunan AKI dan AKB Perlu Dukungan dari Berbagai Lembaga dan Organisasi Terkait

Upaya Penurunan AKI dan AKB Perlu Dukungan dari Berbagai Lembaga dan Organisasi Terkait

Indonesia berada di jalur yang tepat dalam penanganan angka kematian ibu dan bayi. Penguatan harus dilakukan, kerja sama, dan kolaborasi. Sinkronisasi kebijakan juga harus dilakukan sehingga angka ini bisa terus menurun. --Freepik

HARIAN DISWAY - Angka kematian ibu dan bayi mulai mengalami penurunan dari tahun 2022 ke tahun 2023. penurunan tersebut diharapkan terus dicapai hingga akhir 2024. 

Kendati demikian, Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan Lovely Daisy memaparkan bahwa Indonesia masih berada di deretan teratas di antara negara-negara ASEAN yang mengalami kematian ibu dan bayi. 

“Indonesia berada di jalur yang tepat dalam penanganan angka kematian ibu dan bayi. Penguatan harus dilakukan, kerja sama, dan kolaborasi. Sinkronisasi kebijakan juga harus dilakukan sehingga angka ini bisa terus menurun,” ungkap Daisy. 

BACA JUGA: Fatma Saifullah Yusuf Gandeng Bidan,Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan, Jelsi Natalia juga menerangkan bahwa untuk mengatasi persoalan AKI dan AKB perlu adanya dukungan dari berbagai pihak. Karena setiap kehamilan memiliki risiko, sehingga kondisi kesehatan ibu perlu perencanaan yang optimal.

Oleh sebab itu, untuk menangani penurunan angka kematian ibu dan bayi perlu adanya dukungan kementerian dan lembaga terkait. Organisasi profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) juga dibutuhkan kehadirannya untuk mengatasi persoalan tersebut.

Kemenko PMK beserta Sekretariat Wakil Presiden, Sekretariat Kabinet serta kementerian dan lembaga lain akan melakukan kebijakan untuk mengatasi permasalahan AKI dan AKB.

Kebijakan tersebut akan didorong hingga ke daerah-daerah melalui koordinasi yang dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Desa PDTT. Sementera Kementerian Kesehatan akan turut andil dalam bagian pelayanan kesehatan melalui penyediaan tempat tunggu kelahiran.

“Ke depan akan dilakukan monitoring dan evaluasi kegiatan secara terpadu serta penajaman untuk perencanaan kegiatan-kegiatan intervensi di sejumlah provinsi dengan catatan jumlah kematian ibu dan bayi yang tinggi,” ungkap Jelsi. 

BACA JUGA: Angka Kematian Ibu dan Bayi di Jatim Menurun

Program AKI dan AKB ini disampaikan dalam Rapat Evaluasi Percepatan Penurunan AKI dan AKB yang diselenggarakan oleh Kedeputian Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: website kemenko pmk