Waspada Cuaca Ekstrem, BPBD Catat Sudah 78 Bencana Melanda Jawa Timur

Waspada Cuaca Ekstrem, BPBD Catat Sudah 78 Bencana Melanda Jawa Timur

Sejumlah pengendara menerjang banjir di Jalan Tambak Osowilangun Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 29 Februari 2024.-Moch Sahirol-Harian Disway

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Baru dua bulan berjalan, Jawa Timur sudah dilanda bencana hingga 78 kali. Hal itu disampaikan oleh Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur Gatot Soebroto. 

Gatot memperkirakan potensi cuaca ekstrem masih berlangsung hingga Maret mendatang. Diperkuat dengan data BMKG Juanda tanggal 26 Februari 2024 yang menyatakan cuaca ekstrem di Jatim berpotensi terjadi sampai 3 Maret 2024.

BACA JUGA:BPBD Surabaya Waspadai Potensi Anak dan Pemancing Tenggelam Saat Musim Hujan

Terutama bencana hidrometeorologi yang sering terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Sejak 1 Januari hingga 28 Februari 2024, BPBD Jatim mencatat telah terjadi angin kencang 47 kejadian, bencana banjir terjadi 25 kali.

Kemudian angin puting beliung tiga kejadian, tanah longsor dua kejadian, dan bencana lainnya terjadi satu kali. Bahkan, bencana tersebut mendominasi dan hampir melanda semua kabupaten/kota di Jatim. Mulai dari wilayah Tapal Kuda, Mataraman, hingga wilayah Arek dan Pandalungan.

Merespon hal itu, Kalaksa Gatot meminta BPBD kabupaten/kota di Jawa Timur untuk meningkatkan kewaspadaannya menghadapi cuaca ekstrem.

"Semua kebutuhan logistik dan peralatan juga sudah kita dorong ke daerah, agar teman-teman kabupaten/kota bisa merespon cepat saat terjadi bencana," serunya dalam keterangan resmi yang diterima Harian Disway pada Kamis, 29 Februari 2024.

BACA JUGA:BPBD Jatim Terjunkan Ekskavator untuk Tangani Banjir Trosobo Sidoarjo, Atasi Enceng Gondok dan Sampah

"Kepada masyarakat, kami juga minta untuk berhati-hati. Terutama saat terjadi hujan lebat disertai angin kencang. Hindari berteduh di bawah pohon. Jangan sampai pohon tempat kita berteduh itu akhirnya patah dan menimpa kita sendiri," imbuh Gatot.

Disisi lain, BPBD Jatim juga mencatat kerugian yang ditimbulkan akibat bencana. Yaitu rumah rusak sebanyak 2.155 unit, 15.129 KK terdampak, 29 orang mengalami luka-luka, dan 4 orang dinyatakan meninggal dunia. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: