Suara PSI Melonjak Tak Wajar Menuju Lolos Senayan, PPP Tuding Ada Operasi Senyap
Presiden Jokowi dan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep saat bertemu kader PSi di Medan, seminggu sebelum pemilu. -Instagram PSI-
Pertama, memindahkan suara partai yang memperoleh suara jauh lebih kecil. Kedua, memindahkan suara tidak sah. Setelah melihat Sirekap beberapa hari terakhir, mulai muncul keanehan-keanehan yang disinyalir oleh beberapa surveyor seperti Prof Burhanudin Muhtadi dan Yunarto Wijaya.
Penggelembungan suara PSI ini diduga terjadi begitu terstruktur, sistematis, dan massif (TSM). Setiap pergeseran suara tidak sah menjadi suara PSI tentu merugikan perolehan seluruh partai politik peserta pemilu.
"PPP siap membawa hal ini sebagai materi hak angket. Kami akan mendesakkan pemanggilan seluruh aparat negara yang terlibat, mulai dari KPPS, PPS, PPK, KPUD, dan KPU, serta Bawaslu dan seluruh perangkatnya,” ungkapnya.
PPP, lanjut Rommy, juga menyerukan secara terbuka kepada para penyelenggara pemilu khususnya KPU di semua tingkatan. Yakni untuk segera menghentikan operasi senyap ini dan dalam waktu 1x24 jam mengembalikan input perolehan suara PSI ke angka sebenarnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: