Business Matching Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional dengan Cara Membeli Produk Lokal

Business Matching Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional dengan Cara Membeli Produk Lokal

Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko S.A. Cahyanto pada acara media briefing Business Matching bertema Belanja Produk Dalam Negeriā€ di Denpasar, Bali. --kemenperin.go.id

HARIAN DISWAY - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kembali menyelenggarakan Business Matching 2024 dengan tujuan untuk menghubungkan produsen industri dengan pengguna produk dalam negeri. Terutama yang menggunakan anggaran pemerintah melalui pengadaan barang dan jasa.

Business Matching 2024 merupakan kelanjutan dari kegiatan serupa yang telah sukses dilaksanakan pada 2022 dan 2023. Ini merupakan acara pertemuan terbesar dalam konteks pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah yang diharapkan terus menguatkan ekonomi nasional dan memberikan keuntungan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

“Bapak Presiden Jokowi selalu mengingatkan kepada kementerian/lembaga, pemerintah daerah, maupun BUMN/BUMD untuk terus meningkatkan penggunaan produk dalam negeri melalui pengadaan barang dan jasanya," kata Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko S.A. Cahyanto.

"Oleh karena itu, di tahun ini kami kembali mengadakan business matching sebagai ajang matchmaking terbesar pada pengadaan barang jasa pemerintah,” sambungnya dalam media briefing Business Matching bertema Belanja Produk Dalam Negeri di Denpasar, Bali, Senin, 4 Maret 2024.

BACA JUGA: Mendag Apresiasi Produk Fesyen Dalam Negeri Sejajar dengan Karya Luar

Eko mengungkapkan bahwa program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) telah memberikan dampak yang signifikan terhadap penguatan struktur manufaktur dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Dampak positif ini tercermin dari bertambahnya pabrik-pabrik baru dan terserapnya banyak tenaga kerja dalam negeri. Contoh nyata dari dampak positif program ini adalah hadirnya pemasok kabel dalam negeri dalam proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung, dengan nilai proyek mencapai Rp 100 miliar.

BACA JUGA: Jokowi Senang TKDN RSPPN Soedirman Mencapai 70 Persen: Bisa Bantu Percepatan Ekonomi Nasional

Keberhasilan proyek ini tidak hanya memberikan kontribusi finansial. Tetapi juga mendukung perkembangan perusahaan tersebut. Selain itu, terdapat start-up lokal yang tengah bekerja sama dengan Kementerian PUPR untuk mengembangkan teknologi yang mendukung transformasi digital di Kawasan IKN.

Ini menunjukkan bahwa produk-produk lokal saat ini memiliki standar kualitas yang tinggi sesuai dengan standar internasional dan penggunaannya berperan dalam kemajuan sektor industri.

Penggunaan produk dalam negeri tidak hanya memberikan manfaat langsung. Tetapimemiliki dampak signifikan pada ketahanan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Berdasarkan hasil kajian, setiap Rp 1 yang digunakan untuk membeli produk dalam negeri dapat kembali ke negara sebesar Rp 2,2 atau lebih dari dua kali lipat.

BACA JUGA: Kendaraan Listrik Tidak Wajib TKDN 60 Persen Hingga 2027, BKPM: Insentif Yang Win-Win Solution

“Kami sudah mengidentifikasi potensi belanja pemerintah untuk pembelian produk dalam negeri sekitar Rp 1.200 triliun. Dari potensi anggaran yang ada di pusat dan daerah ini, kami coba mempertemukan antara pengguna anggaran dengan penyedia produk dalam negeri yang tentunya memiliki sertifikat TKDN,” kata Eko.

Dengan demikian, setiap instansi yang menggunakan produk dalam negeri berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat dan mengurangi ketergantungan terhadap produk impor. (Rifa Zahra Fadhila)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: