Menhub Percantik Dua Stasiun KA Bersejarah Lempuyangan dan Klaten

Menhub Percantik Dua Stasiun KA Bersejarah Lempuyangan dan Klaten

Kemenhub akan melakukan beautifikasi pasa Stasiun Klaten dan Lempuyangan yang bersejarah di Indonesia-Kemenhub-

YOGYAKARTA, HARIAN DISWAY - Kementerian Perhubungan tengah menjalankan proses beautifikasi atau memperindah dan mempercantik dua stasiun kereta api peninggalan zaman kolonial Belanda di wilayah Jawa Tengah dan YOGYAKARTA

Dua stasiun bersejarah tersebut adalah Stasiun Klaten, Jawa Tengah dan Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta.

Stasiun Klaten merupakan bangunan stasiun pertama di jalur Solo-Jogja. Sedangkan Stasiun Lempuyangan merupakan stasiun pertama di Yogyakarta.


Stasiun Klaten adalah stasiun bersejarah dan merupakah salah satu yang pertama-tama beroperasi di jalur Solo-Yogyakarta -Kemenhub-

Pada Senin 11 maret 2024, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan peninjauan kondisi eksisting bangunan dan kawasan stasiun, serta memantau progres beautifikasi yang sedang berlangsung di stasiun Yogyakarta.

BACA JUGA:Kemenhub Sediakan 722 Bus Untuk Mudik Gratis 2024, Catat Jadwal Keberangkatannya

“Selain melestarikan bangunan stasiun, beautifikasi juga dilakukan untuk mengedepankan kenyamanan pelanggan. Ruang tunggu serta sirkulasi naik dan turun penumpang akan dioptimalkan,” tutur Budi.

Dikatakan bahwa Stasiun Klaten adalah bagian dari jalur kereta api pertama Indonesia yang peresmiannya dilakukan pada 9 Juli 1871.

Penumpang kereta jarak jauh di stasiun ini rata-rata berkisar 21.910 orang berangkat dan 21.109 orang datang dengan 32.094 penumpang kereta commuter per bulannya. 

Sedangkan Stasiun Lempuyangan sendiri diresmikan pada 2 Maret 1872 oleh Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschaappij (NISM) dengan nama Stasiun Djokdja.

Rata rata penumpang kereta jarak jauhnya berjumlah 106.748 orang berangkat dan 106.383 orang datang dengan 64.210 penumpang kereta commuter per bulannya. 

BACA JUGA:Kemenhub Antisipasi Lonjakan Penumpang Bandara Jelang Puasa Ramadan 1445 H

Sehubungan dengan upaya pelestarian bangunan bersejarah, progres beautifikasi kedua stasiun dilakukan dengan meningkatkan kualitas ruang serta estetika visual bangunan. 

Karena kedua bangunan stasiun merupakan cagar budaya, maka modifikasi bangunan juga dilakukan dengan penuh pertimbangan.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: kemenhub