Transformasi dan Tantangan Layanan Kesehatan Digital

Transformasi dan Tantangan Layanan Kesehatan Digital

ILUSTRASI Transformasi dan Tantangan Layanan Kesehatan Digital-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Jutaan data kesehatan di Indonesia saat ini tersebar di banyak sistem yang berbeda.

Provider layanan kesehatan menerima informasi parsial. Banyak yang belum dipetakan dari data saat ini. Untuk mendukung internal fasyankes dalam meningkatkan pelayanan rumah sakit, terutama untuk memprediksi penyakit pasien, dibutuhkan platform data terintegrasi.

BACA JUGA: Jaga Pal Batas, Badak Hitam Beri Layanan Kesehatan Balita di Merauke

DATA TERFRAGMENTASI

Data kesehatan Indonesia kini masih tersebar dan terdapat banyak sistem yang bervariasi. Provider layanan kesehatan mendapatkan informasi parsial. Banyak yang belum terpetakan dari data yang ada. 

Platform data terintegrasi sangat dibutuhkan untuk dapat mendukung internal fasyankes dalam memaksimalkan pelayanan rumah sakit, terutama untuk memprediksi penyakit pasien.

BACA JUGA: Rangkaian Hari Kesehatan Nasional (HKN) di Kota Pasuruan: Masyarakat Kota Pasuruan Nikmati Pelayanan Kesehatan Gratis

KETERBATASAN REGULASI

Hak dan privasi pasien, standardisasi data, dan proteksi data adalah masalah di sektor kesehatan Indonesia. Untuk mengintegrasikan semua sistem informasi dan aplikasi ke dalam database terpusat, Anda harus memiliki kemampuan interoperabilitas. Tujuannya adalah membuat pasien dan penyedia layanan merasa lebih nyaman. 

Karena kendala yang ada dalam layanan kesehatan, kebijakan kesehatan belum sepenuhnya didasarkan pada data yang memadai dan pelayanan kesehatan belum diselenggarakan dengan baik. 

Oleh karena itu, diperlukan pemahaman lebih lanjut tentang isu-isu yang terkait dengan ruang lingkup layanan kesehatan yang ditinjau dengan mempertimbangkan kategori-kategori layanan berikut: primer dan sekunder, farmasi, ketahanan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, pembiayaan kesehatan, manajemen internal, dan bioteknologi.

 

PERMASALAHAN PELAYANAN KESEHATAN

World Health Organization (WHO) telah menyatakan bahwa prinsip continuum of care sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan. Itu berarti fasyankes harus melakukan pengamatan kesehatan pasien secara teratur dan menyeluruh. 

Pengamatan tersebut dapat membantu tenaga kesehatan mengevaluasi tata laksana kesehatan yang telah diberikan. Hasil evaluasi tata laksana yang efektif dapat membantu fasyankes berkomunikasi satu sama lain untuk melakukan rujukan dengan efektif dan efisien saat diperlukan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: