Khasanah Ramadan (27): Menuju Samudera Keluarga

Khasanah Ramadan (27): Menuju Samudera Keluarga

Orang-orang yang tinggal di kota untuk sementara mencari nafkah akan selalu bersukacita setiap kali kembali menikmati “jalan pulang” ke kampung kelahiran. -Julian Romadhon-HARIAN DISWAY

Kanan bawah: 

HARIAN DISWAY - AYAT-ayat Ilahiyah mengalun dari suara sound system masjid-masjid. Nada dan intonasinya khas pembacaan kitab suci. Semakin Ramadan beranjak menuju garis finish, lantunan itu kian bersahutan.

Kampung-kampung yang mempunyai surau-surau memasang pengeras suara sejak semula. Tempat ibadah antargang menjadi tersatukan oleh gelombang gema orang mengaji.

Tadarus Al-Qur’an memasuki tahapan paripurna. Khotmil Qur’an diadakan di banyak tempat. Rumah-rumah pribadi atau musalah menyelenggaran perkhidmatan ayat-ayat Tuhan.

Ini adalah kenyataan yang terekam dari setiap areal. Saat itu, Jumat, 5 April 2024 bergerak menjemput malam. Suara mengaji dari jamaah yang usai meneguhkan salat tarawih meluncur begitu saja.

BACA JUGA: Iktikaf Akhir Ramadan 1445 H Unair: Banyak Berzikir dan Tingkatkan Amalan

Hujan deras seakan ditumpahkan Gusti Allah untuk mengguyur buminya di Surabaya. Sambung-menyambung suara tadarus Al-Qur’an yang tampak utuh dibalut air hujan yang menjadi rahmat.

Getar dan gelegar geluduk alias guntur terasa mistis dalam selisik kilat-kilat yang menyala. Malam merangkak menuju puncak pergantian era ke hari Sabtu, 6 April 2024. Terpotret sebagai malam yang semakin menyimpan rahasia.

Adakah ini saat episode malam kemuliaan itu? Suasananya sejuk tapi tanpa keheningan. Orang-orang berkumpul di masjid-masjid, termasuk masjid-masjid di kampus-kampus.

Gelombang menghadiri acara Iktikaf Kolektif menjadi forum yang penuh pemaknaan spiritual. Awak kampus dan kampung terbungkus dalam hajatan besar menjemput malam seribu bulan.

BACA JUGA: Pertamina Gelar Safari Ramadan BUMN 2024 di Kabupaten OKI

Begitulah nilai malam yang telah diberi nas dalam Al-Qur’an Surat Al-Qadr: 1-5: ”Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?"

"Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar”. 

Umat menyambutnya dengan semangat. Ruang-ruang cakrawala malam-malam di hari-hari ini memendarkan semarak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: