Mereaksi Ketegangan Timur Tengah, Rupiah Melemah

Mereaksi Ketegangan Timur Tengah, Rupiah Melemah

Pecahan mata uang rupiah.-Bank Indonesia-

HARIAN DISWAY - Rupiah masih terus melemah. Hingga pukul 14.50 WIB, Selasa 16 April 2024 kemarin, nilai tukar Rupiah turun di angka 2,07 persen atau 328 poin. Kini angkanya berada pada level Rp 16.176 per dolar AS.

Bahkan, 10 menit setelahnya, salah seorang pekerja di Oriental Pacific Authorized Money Changer di Pacific Place Jakarta Selatan mengungkapkan kurs jual dolar Amerika Serikat berada di angka Rp 16.250 per dolar.

“Kalau sekarang, jual Rp 16.250 per dollar AS. Kurs beli Rp 15.970 per dollar AS,” kata salah seorang pekerja tadi. 

Saat libur lebaran kemarin pun, pekerja itu mengakui jika tempat ia bekerja masih melayani jual beli valas. Sejauh ini, walau terjadi pelemahan rupiah, tapi transaksi jual beli valas tidak berdampak signifikan. “Untuk harga kurs fluktuatif. Kalau hari ini yang tukar valas sudah banyak lebih dari 10 orang,” kata dia.

BACA JUGA:Rupiah Digital: Mengubah Tradisi Bertransaksi

BACA JUGA:Geopolitik Memanas, Rupiah Melemah

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assyuaibi mengatakan, rupiah memang masih terus melemah. Sebelumnya, angka tukar rupiah ditutup pada level Rp 15.848. Angka itu melemah 335 poin dari sebelumnya.

“Investor fokus pada meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Mereka memandang itu sebagai peningkatan permintaan terhadap safe haven dolar AS,” kata Ibrahim. 

Israel menurutnya, masih menghadapi tekanan yang semakin besar dari sekutunya. Itu untuk menunjukkan pengendalian diri dan menghindari eskalasi konflik di Timur Tengah. Israel juga mempertimbangkan cara untuk menghadapi serangan rudal dan pesawat tak berawak milik Iran.

“Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif. Namun (berpotensi) ditutup melemah pada rentang  Rp 16.160 - Rp 16.250,” kata dia.

BACA JUGA:Ingin Dapat Pinjaman hingga Puluhan Juta Rupiah? Daftar Saja Akulaku PayLater, Mudah Kok!

BACA JUGA:Pecah Rekor Baru di Shopee Live! Ruben Onsu Raup Omzet Rp 16 Miliar Rupiah di Puncak Kampanye Shopee 9.9!

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter (DPM) Bank Indonesia Edi Susianto mengaku, sepanjang libur Idulfitri 1445 H kemarin, perkembangan dunia menyebabkan penguatan dolar terjadi pada negara lain. Termasuk Indonesia.

“Rilis data fundamental AS makin menunjukkan bahwa ekonomi AS masih cukup kuat. Seperti data inflasi dan retail sales yang di atas ekspektasi pasar. Selain itu ada faktor memanasnya konflik di Timur Tengah khususnya konflik Iran-Israel,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: