Perang Iran vs Israel dan Instabilitas Pasar Komoditas Dunia

Perang Iran vs Israel dan Instabilitas Pasar Komoditas Dunia

TOFAN MAHDI saat meliput konflik Palestina vs Israel di Tepi Barat, Palestina, 2007-TOFAN MAHDI UNTUK HARIAN DISWAY-

SERANGAN ratusan drone dan rudal balistik Iran secara langsung ke wilayah Israel memunculkan satu pertanyaan besar, akankah konflik di Teluk akan meluas? Lantas, bagaimana dampaknya terhadap perekonomian dunia yang belum sepenuhnya stabil pascapandemi Covid-19 dan perang Rusia vs Ukraina?

BACA JUGA: Kementerian ESDM Jamin Konflik Iran-Israel Tidak Akan Mengganggu Pasokan BBM Nasional

IRAN VS ISRAEL

Psywar antara Iran dan Israel sejak Revolusi Iran tahun 1979 akhirnya menjadi sebuah konflik militer yang nyata. Membalas serangan Israel di Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah, awal April lalu, pada Minggu, 14 April 2024, pemerintah Republik Islam Iran meluncurkan sekitar 300 roket ke wilayah Israel. 

Meski sebagian besar roket tersebut bisa di-intercepted sistem pertahanan udara Israel, pangkalan militer Israel di Negev rusak berat. 


TOFAN MAHDI di Dataran Tinggi Golan, wilayah Suriah yang diduduki Israel, 2007--

Situasi geopolitik di Teluk memang tidak pernah stabil sejak berdirinya negara Israel di Tanah Palestina pada 1948. Setidaknya ada tiga perang besar yang pernah terjadi dalam konflik antara negara-negara Arab dengan Israel.

BACA JUGA: DPR Ingatkan Pemerintah Antisipasi Kenaikan Harga Minyak Imbas Serangan Iran Terhadap Israel 

Di perang Arab-Israel tahun 1948, koalisi negara Arab kalah. Perang Enam Hari tahun 1967, koalisi negara Arab yang dipimpin Mesir kembali kalah. Perang Yom Kippur tahun 1973, Israel kalah dan harus menyerahkan kembali wilayah Gurun Sinai dan Terusan Suez kepada Mesir.

Perjanjian damai yang ditandatangani Israel, Mesir, dan Palestina dalam Perjanjian Camp David pada 1978 membuat Israel di atas angin. Sebab, untuk kali pertama, Israel bisa berdamai dengan musuh bebuyutan mereka, yaitu Mesir. Bahkan, Mesir menjadi negara Arab pertama yang membuka hubungan diplomatik dengan Israel. 


TOFAN MAHDI berlatar belakang poster mantan Perdana Menteri Palestina Yaser Arafat. --

Langkah politik Mesir yang sangat kontroversial dan dikecam negara-negara Islam itu harus dibayar mahal oleh Anwar Sadat, presiden Mesir kala itu. Pada peringatan Kemenangan Perang Yom Kippur di Kairo, Anwar Sadat ditembak mati oleh tentara Mesir sendiri.

BACA JUGA: Presiden Israel Anggap Serangan Iran Sebagai Deklarasi Perang

Anwar Sadat tewas dan Wakil Presiden Mesir Husni Mubarak yang terluka dalam peristiwa tersebut menjadi presiden Mesir selanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: