Catat Bunda! Ini Cara Ampuh Mengatasi Tantrum

Catat Bunda! Ini Cara Ampuh Mengatasi Tantrum

Agar bunda enggak kebingungan, perhatikan cara mengatasi anak tantrum dengan rekomendasi ahli. --Siloam Hospitals

HARIAN DISWAY - Anak tantrum pasti pernah membuat bunda di rumah bingung bagaimana cara mengatasinya. Perlu diketahui kalau ternyata tantrum itu memang umum terjadi pada Anak. Apalagi pada Anak di umur 18 bulan hingga 4 tahun.

Namun, seiring bertambahnya usia momen tantrumnya akan semakin berkurang. Walaupun tantrum adalah masalah perkembangan normal, bunda-bunda perlu mengatasinya supaya tidak berdampak ketika anak sudah semakin besar.

Tantrum pada  anak biasanya  disebabkan oleh banyak hal. Mulai dari kondisi fisiologis, mencari perhatian orang tua, merasa sakit, tiba-tiba merasa kurang nyaman serta  karena temperamen anak.

BACA JUGA:Ternyata Tantrum pada Anak Itu Normal, Kenali Penyebab dan Cara Mencegahnya

Sebelum mengatasi tantrum, bunda harus tahu penyebabnya atau hal-hal di sekitar anak yang dapat memicu tantrum tersebut. Dokter Anak I Gusti Ayu Trisna membagikan tip untuk mengatasi tantrum anak dengan metode RIDD.

Metode pertamanya adalah remain calm. Jika anak tantrum, sebagai orang tua tidak dianjurkan untuk membentak atau menanggapi dengan perilaku keras karena anak akan semakin meningkatkan tantrum.

“Ketika anak tantrum, orang tua harus tetap tenang tidak ikut berteriak. Orang tua harus tetap memiliki nada tenang ketika menghadapinya,” ungkap dr. Trisna dalam seminar media IDAI, Selasa, 23 April 2024.

BACA JUGA: Waspada Obesitas pada Anak, Begini Cara Mencegahnya

Kemudian, coba hiraukan tantrumnya. Masuk ke dalam metode kedua yaitu ignore the tantrum. Ketika anak tantrum, orang tua coba untuk memberikan waktu sebentar sampai sang anak merasa sedikit tenang dan tidak membahayakan dirinya dan atau orang sekitar. 


Memberikan waktu kepada anak saat tantrum akan membantu meredakan tantrum anak--freepik

Selanjutnya orang tua lakukan metode ketiga, yaitu distract the child. Alihkan perhatian anak dengan meninggalkannya sementara sampai tantrumnya berhenti. “Jadi diberikan time out. Kasih dia waktu mengeluarkan energinya untuk tantrum,” tambah dr. Trisna. 

Setelah anak sudah dirasa aman dan tidak melakukan tindakan-tindakan seperti memukul atau melempar barang, orang tua boleh melakukan metode terakhir yaitu do say yes.  Orang tua boleh mengatakan iya dalam apa pun untuk mengonfirmasi kondisi anak tetapi tidak dengan menuruti semua keinginannya. 

BACA JUGA: Hampir Mirip Cacar Air, Ini Cara Membedakannya dengan Flu Singapura

“Jika anak langsung dituruti ketika selesai tantrum, maka akan terbesit pemikiran kalau dia ingin sesuatu dia harus tantrum dulu,” jelas dr. Trisna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: seminar media ikatan dokter anak indonesia