Workshop Pembuatan Card Holder di PCU Ternyata Gampang-Gampang Susah

Workshop Pembuatan Card Holder di PCU Ternyata Gampang-Gampang Susah

Card Holder milik empat Petranesian yang telah selesai dikerjakan melalui beberapa tahapan. -Boy Slamet-HARIAN DISWAY

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Petra Christian University (PCU) menggelar workshop pembuatan card holder dari bahan kulit. Mereka menggandeng Revolt Industry, brand lokal independen dari Surabaya. Ternyata, buat sekitar 100 Petranesian -sebutan keluarga besar PCU- membuat card holder itu tak sulit.

Lembaran-lembaran kulit dengan tiga warna terletak di meja, di ruang selasar Gedung Q lantai 3, PCU. Merah, cokelat, dan hijau. Para peserta bebas memilih warna yang disukainya. Mereka juga mengambil papan desain card holder, cutter, pen silver, dan tatakan.

Kulit itu diletakkan di atas tatakan. Di atasnya lagi adalah papan desain berwarna putih tersebut. Kemudian tiap peserta melakukan penebalan pada kontur tiap sisi papan desain itu menggunakan pen silver. Warnanya perak. Sebagai penanda arah potongan.

BACA JUGA: Gambesi Kampoeng Inspiratif Lahirkan Netizen Bijak Bermedsos

Siang itu, 29 April 2024, PCU menggelar workshop pembuatan card holder dari bahan kulit. Para mentor didatangkan dari Revolt Industry Surabaya. Sebuah brand lokal yang bergelut di bidang produk kulit. Seperti dompet, tas jinjing, sabuk, dan lain sebagainya.

"Dalam rangka World Art Day. Sebenarnya dirayakan tanggal 15 April. Namun, karena pada tanggal itu masih UTS, kami baru bisa menggelarnya tanggal 29 ini," ujar Hanna Amanda Quency Pardede, Branding Manager PCU.

Setelah tiap sisi papan itu digambar di permukaan kulit, baru dipotong menggunakan cutter. Proses memotongnya harus perlahan.

BACA JUGA: Mahasiswa Arsitektur Universitas Ciputra Wajib Pahami Sosok Romo Mangun

"Ujung runcing cutter ini dikeluarkan sedikit saja. Lalu cara memegangnya seperti cara memegang pensil. Biar hasilnya baik," ujar Faiz Auda, mentor dari Revolt Industry.


Faiz Auda memasang kancing atau button stud pada card holder milik Dosen DKV PCU Anang Tri Wahyudi.-Boy Slamet-HARIAN DISWAY

Maro Enverico, mahasiswa jurusan Informatika PCU, terlihat berkonsentrasi penuh saat melakukan pemotongan. "Gampang-gampang susah ya. Karena ini kulit, memotongnya harus hati-hati. Kalau tidak, permukaannya bisa kasar," ujar pria 22 tahun itu.

Proses pemotongan lebih efektif menggunakan cutter. Sebab, jika dengan gunting, maka permukaan bekas potongan akan mengkerut, atau mengeluarkan kerutan-kerutan. Hasilnya malah tidak rapi.

BACA JUGA: Prof Mas'ud Said Menjadi Penasihat Akademik dan Reviewer Jurnal Internasional di Malaysia dan Thailand

Setelah dipotong, tahap selanjutnya adalah melubangi empat sudut hasil potongan tersebut. Tiga sudut lingkarannya lebih kecil. Sedangkan satu sudut paling atas, lingkarannya lebih besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: