Pemimpin Negarawan

Pemimpin Negarawan

ILUSTRASI pemimpin negarawan.--

SEORANG pemimpin memiliki peran yang sangat penting dalam membawa perubahan dan kemajuan di masyarakat. Mereka diharapkan mampu mengubah kondisi menjadi lebih baik.

Sudah selayaknya, seorang pemimpin memiliki pengetahuan dan skill yang baik untuk menghadapi permasalahan yang dihadapi. 

Namun, lebih dari itu, seorang pemimpin harus memiliki karakter yang kuat dalam menjalankan kepemimpinannya.

BACA JUGA: Memilih Pemimpin Menuju Indonesia Emas 

Menghadapi berbagai tantangan yang makin kompleks saat ini, Indonesia tidak hanya memerlukan pemimpin yang cerdas secara pengetahuan dan teknis. Namun, yang lebih penting adalah keberadaan pemimpin dengan karakter negarawan

Hanya dengan karakteristik itu, mereka akan mampu membawa Indonesia ke arah masa depan yang lebih baik, adil, dan berkelanjutan sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat.

BACA JUGA: Pesan Prabowo Dalam Wisuda UKRI: Jadilah Pemimpin yang Cinta Rakyat

HAKIKAT PEMIMPIN NEGARAWAN

Seorang pakar pernah mengatakan bahwa ”pemimpin negarawan adalah sosok yang sudah selesai dengan diri dan keluarganya”. 

Berangkat dari pernyataan tersebut, penulis mencoba memaknai apa sebenarnya hakikat dari pemimpin  negarawan. Penulis berpandangan bahwa pemimpin negarawan adalah pribadi yang tidak menjadikan penugasan, kekuasaan, atau jabatan hanya sebagai sarana untuk mencapai tujuan akan ambisi-ambisinya. 

Sebalaiknya, mereka menjadikan amanahnya sebagai waktu untuk menyemai hidupnya dengan kebaikan-kebaikan.

BACA JUGA: Prabowo Minta Rakyat Tak Salah Pilih Pemimpin 

Mereka mempunyai konsep spiritual yang sempurna bahwa benih kebaikan yang mereka tanam saat ini adalah masa depannya nanti. Pemimpin negarawan mempunyai keyakinan yang kuat pula bahwa sesungguhnya ambisi-ambisi yang mereka tanam hanya akan menjadi api pemusnah setiap jejak benih-benih kebaikannya. 

Pemimpin negarawan akan menjadikan setiap penugasan adalah ibadah, sebagai wujud bakti kehambaan kepada Tuhan  Yang Maha Memiliki dan Mengasihi, dengan menjadikan kebenaran, nurani, dan kerelaan berkorban sebagai penuntun langkah hidupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: