Proposal Hamas Tak Sesuai Harapan Israel, Netanyahu: Serangan ke Rafah Akan Terus Berlanju
Warga Palestina yang mengungsi melarikan diri dari Rafah dengan barang-barang mereka ke daerah yang lebih aman di Jalur Gaza selatan pada 7 Mei 2024--AFP
HARIAN DISWAY - Merespon pengumuman Hamas mengenai proposal gencatan senjata, pihak Israel menyebut kesepakatan tersebut tidak memenuhi tuntutan Israel.
Hal ini disampaikan oleh Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dimana ia mengatakan bahwa proposal itu "jauh dari tuntutan penting Israel".
Meski demikian, pihak Israel dikabarkan akan tetap mengikuti proses negosiasi lanjutan untuk menemukan kesepakatan akhir dari gencatan senjata ini..
"Israel akan mengirim delegasi kerja ke mediator untuk mencapai batas kemungkinan terakhir dari kesepakatan dalam kondisi yang dapat diterima oleh Israel," terangnya dalam X.
Lebih lanjut, kantor Netanyahu menyatakan bahwa serangan yang sedang terjadi di Rafah ini akan terus berlanjut. Dimana tujuannya adalah untuk memberikan tekanan kepada Hamas, supaya segera membebaskan sandera Israel.
Dikutip dari AFP, militer Israel telah mengulangi seruan dilakukannya evakuasi penduduk Rafah bagian timur. Sebab, pihaknya berencana untuk menjalankan “operasi darat” di kota Gaza selatan.
BACA JUGA:Hamas Ingin Kesepakatan untuk Akhiri Perang, Netanyahu: Tuntutan Hamas Adalah Kekalahan bagi Israel
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari menyebutkan bahwa pesawat Israel nantinya akan menargetkan lebih dari 50 sasaran teror di sekitar daerah Rafah.
Hingga 7 Mei 2024 tepatnya pukul 14.33, militer Israel berhasil mengambil kendali operasional dari perlintasan perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir.
Pasukan khusus militer Israel saat ini tengah melakukan pemindaian pada wilayah tersebut, memastikan akan adanya infrastruktur teror atau tidak.
BACA JUGA:Musuh Makin Banyak! 10 Negara Ini Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel
Sementara itu, militer Israel juga tengah melangsungkan operasi darat terhadap wilayah Rafah bagian timur. Sebelumnya, pengungsi pada wilayah ini telah dipindahkan ke “zona kemanusiaan” yang terletak di barat laut kota. (Hayu Anindya Azzahra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: