Arbovirus, Jenis, Gejala, dan Cara Pencegahan

Arbovirus, Jenis, Gejala, dan Cara Pencegahan

--

HARIAN DISWAY - Arbovirus, singkatan dari arthropod-borne virus, adalah kelompok virus yang menyebar melalui serangga dan menyebabkan berbagai penyakit pada manusia. Meski pun ada ratusan virus yang dikenal, tidak semuanya menyebabkan penyakit arboviral. 

Virus-virus ini membutuhkan vektor untuk bertahan hidup, menular melalui gigitan, dan berkembang biak di dalam tubuh manusia atau hewan lainnya. Mari kita jelajahi lebih lanjut mengenai apa itu arbovirus, jenis-jenisnya, gejala yang ditimbulkannya, serta cara pencegahan yang efektif.

Apa itu Arbovirus?

Arbovirus adalah kelompok virus yang menyebar melalui vektor serangga seperti nyamuk, kutu, atau caplak. Saat serangga ini menggigit manusia atau hewan lain yang terinfeksi, virus akan ditularkan dan berkembang biak di dalam tubuh yang tergigit. Ada beberapa jenis arbovirus yang dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, termasuk demam berdarah, demam kuning, virus Zika, dan virus Nil Barat.

BACA JUGA:6 Virus Berbahaya di Indonesia dan Cara Pencegahan

BACA JUGA:Ngeri, Virus Hepatitis Renggut 3.500 Nyawa Setiap Hari

Jenis Arbovirus

a. Flavivirus adalah salah satu genus arbovirus yang paling banyak dikenal. Beberapa contoh penyakit yang disebabkan oleh flavivirus termasuk demam kuning, virus Zika, dan virus Nil Barat.

b. Togavirus juga merupakan genus arbovirus yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Contohnya adalah virus Ross River dan virus kuda timur.

c. Bunnyavirus adalah jenis arbovirus lain yang sering ditemukan di negara-negara Barat. Contohnya adalah virus La Crosse dan California Encephalitis.

Gejala Arbovirus

- Gejala arbovirus bervariasi tergantung pada jenis virus dan tingkat keparahan infeksinya. Gejala umum yang sering muncul termasuk demam, nyeri otot, sakit kepala, mual, dan ruam pada kulit. Beberapa jenis arbovirus dapat menyebabkan komplikasi serius seperti ensefalitis atau meningitis.

BACA JUGA:Waspada! Virus Zombie di Siberia Berpotensi Munculkan Pandemi Baru

BACA JUGA:Ini Data Penyebaran Virus Polio di Indonesia dan Dunia di Awal 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: