Menuju Indonesia Emas 2045 dengan Entrepreneurial Leadership

 Menuju Indonesia Emas 2045 dengan Entrepreneurial Leadership

ILUSTRASI menuju Indonesia Emas 2045 dengan entrepreneurial leadership.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Entrepreneurial leadership merupakan kepemimpinan yang diharapkan dalam situasi yang tidak pasti dan membutuhkan keberanian untuk maju dan meloncat jauh ke depan. Bagaimanakah entrepreneurial leadership tersebut?

Entrepreneurial leadership adalah satu dari sekian banyak konsep kepemimpinan yang berfokus pada penggabungan sifat-sifat kewirausahaan dengan sifat-sifat kepemimpinan pada umumnya. Pentingnya entrepreneurial leadership dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu inovasi, ketahanan terhadap perubahan, pendorong pertumbuhan, kreativitas, dan peningkatan kinerja.

Entrepreneurial leadership mempunyai karakteristik mampu berkomunikasi secara efektif, baik menjadi pendengar maupun penggagas. Mereka adalah orang yang percaya diri dan yakin bahwa mereka mampu melakukan tugas sebagai penggerak perubahan dan kemajuan karena telah biasa melakukannya. 

Mampu berkolaborasi merupakan istilah lain dari merangkul semua golongan dan pola pikirnya selalu berkembang karena fokus utamanya adalah kemajuan. Sanggup bekerja keras, terutama ketika bertemu suatu hal yang berada di luar rencana.

Pemimpin yang berjiwa wirausaha juga akan selalu optimistis, mempunyai rasa ingin tahu, dan ingin tantangan yang besar serta sadar terhadap risiko yang harus dihadapinya. Juga, mempunyai keyakinan untuk meraih kesuksesan. 

Mereka pun mampu menjadi navigator berbagai situasi, terutama dalam menghadapi ketidakpastian, dan memiliki ide cemerlang untuk mencapai visi-misinya. Kemampuan memotivasinya luar biasa sehingga bisa menggerakkan masyarakat mencapai tujuan bersama, yaitu kemaslahatan dan kebermartabatan.

Situasi di negara dan di daerah kita menuntut kemampuan untuk beradaptasi dengan keadaan yang dinamis. Solusi inovatif diperlukan dalam menghadapi keterbatasan yang ada di daerah. Pengolahan limbah, khususnya sampah, adalah salah satu contoh permasalahan menahun yang memerlukan kreativitas luar biasa di beberapa kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. 

Tidak sedikit di beberapa kabupaten/kota, berkat pendekatan pemimpin yang inovatif, daerah tersebut mampu mengubah barang rongsokan yang tergolong sampah menjadi sumber penghasilan alternatif. 

Keputusan penting yang membutuhkan tanggung jawab besar, ambisius, dan inovatif perlu dilakukan dalam kondisi yang tidak pasti. Itulah alasan perlunya entrepreneurial leadership hadir di tengah-tengah rakyatnya.

Pemilihan kepala daerah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur memang masih beberapa bulan lagi. Namun, bila hal itu tidak kita pikirkan, waktu yang panjang tersebut dapat membuat kita salah dalam memilih pemimpin yang tepat. 

Semua pemimpin dengan segala kelebihan dan kelemahannya adalah baik, tetapi belum tentu tepat atau sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat yang akan dipimpinnya serta akan menerima pelayanannya. 

Memilih pemimpin atau kepala daerah adalah tugas kita sebagai masyarakat. Keberhasilan seorang leader tidak terlepas dari peran aktif follower-nya sehingga kita dapat turut berperan manakala pemimpin kita tidak dapat membawa kemajuan daerah kita. 

Jika pemimpin pada umumnya menganalisis baru bertindak, pemimpin yang berwawasan dan berjiwa entrepreneurial leadership akan bereksperimen, belajar, dan mengulang ketika menghadapi persoalan asing. Entrepreneurial leadership adalah pola pikir yang mengarahkan organisasi mampu mengubah masalah menjadi peluang yang menciptakan nilai ekonomi dan sosial. 

Hal tersebut merupakan definisi entrepreneurial leadership menurut Stephen Spinnel Jr. ”Pemimpin wirausaha bukan sekadar manajer risiko, melainkan juga sosok yang ambidextrous serta ahli menghadapi ketidakpastian.” (J. Rao, 2010). 

Sosok pemimpin itu cenderung memandang masa depan dengan positif sehingga selalu berusaha memperbaiki keadaan, keterbukaan dalam belajar, serta mampu memobilisasi bawahannya untuk melakukan hal yang sama, yaitu mau terus belajar. Sebab, pemimpin yang terbaik adalah pembelajar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: