Songket Mahal untuk Lamaran Pukau Pengunjung Bordir dan Aksesori Fair 2024 di Grand City Mall Surabaya

Songket Mahal untuk Lamaran Pukau Pengunjung Bordir dan Aksesori Fair 2024 di Grand City Mall Surabaya

Kain songket lepus naga besaung yang dipamerkan di booth Zainal Songket. Kain asli Palembang seharga Rp 12,5 juta biasanya digunakan untuk lamaran. -Teddy Insani-HARIAN DISWAY

Selain memproduksi batik berkualitas, usahanya itu kerap memberi pelatihan membatik gratis. Dalam kesempatan itu, Sri tak lupa membawa batik istimewa yang proses pemunculan warnanya menggunakan sinar matahari.

Selain Srie, ada Zainal Arifin dari Palembang. Usahanya, Zainal Songket, dimulai sejak 1932. Selama itu, usaha itu beberapa kali berganti nama selama tujuh generasi.

Sebagai pelestari songket Palembang, sebuah museum songket didirikan Zainal di kota asalnya itu. Untuk mengenalkan songket makin mendunia, Zainal rajin berpameran. “Sudah pernah di 36 negara," ujarnya.

BACA JUGA: Ski Lot, Olahraga Tradisional Warga Tambaklekok yang Berawal dari Tradisi Nelayan Pasuruan saat Mencari Kerang

Dalam event tahunan yang ke-19 itu, Zainal membawa songket pilihan terbaiknya. Salah satu yang menarik perhatian adalah yang tersemat di manekin yang berdiri di bagian depan booth.

Berwarna perak mengilat. Seharga Rp 12,5 juta. "Seratus persen, yang ini dibuat dari benang sutra dan benang emas. Namanya songket lepus bunga China,” ujarnya.

Dipaparkannya, kemungkinan masyarakat setempat pada zaman dulu jarang menulis atau mendokumentasikan kultur yang berkembang saat itu.

BACA JUGA: Setelah 12 Tahun Tak Diganti, Begini Batik Jamaah Haji yang Baru

“Maka, diwujudkanlah melalui karya busana. Seperti songket lepus bunga China ini. Disebut begitu karena merupakan bentuk perpaduan antara Melayu dan Tionghoa," papar Zainal.

Perpaduan dua budaya semacam itu ada pada kain songket lepus naga besaung. Kainnya berwarna kuning keemasan. Terdapat motif naga dan motif-motif geometris lainnya yang tertata rapi di semua bagian.

"Songket lepus naga besaung ini biasanya digunakan untuk momen lamaran. Kalau di Jawa, istilahnya untuk peningset dalam lamaran," ujarnya. Sama mahalnya, harga songket lepus naga besaung dibanderol Rp 12,5 juta.

Beragam sarung dipamerkan di halaman depan ruang pameran Batik Bordir dan Aksesori Fair di Grand City Mall Surabaya. -Teddy Insani-HARIAN DISWAY

BACA JUGA: Dua Hari Gelar Mengenal Batik Klasik Nusantara, Anggota KCBI Surabaya Terpesona Ribuan Koleksi Retno Nagayomi

"Yang di bawah itu ada. Sekitar Rp 5 juta. Tapi yang paling berkualitas ya yang belasan juta. Mahal karena hanya menggunakan bahan benang sutra dan benang emas," ungkap Zainal.

Selain dari bahan, harga mahal songket juga karena proses pembuatannya yang lama. Bisa memakan waktu hingga satu tahun. Di salah satu booth yang dikelola Pegadaian, ada dua UKM yang bergabung memamerkan prduk mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: