Songket Mahal untuk Lamaran Pukau Pengunjung Bordir dan Aksesori Fair 2024 di Grand City Mall Surabaya

Songket Mahal untuk Lamaran Pukau Pengunjung Bordir dan Aksesori Fair 2024 di Grand City Mall Surabaya

Kain songket lepus naga besaung yang dipamerkan di booth Zainal Songket. Kain asli Palembang seharga Rp 12,5 juta biasanya digunakan untuk lamaran. -Teddy Insani-HARIAN DISWAY

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Batik Bordir dan Aksesori Fair 2024 di Exhibition Hall, Grand City Mall Surabaya yang dihelat Dekranasda Jatim menyuguhkan produk Batik dan aneka produk fesyen terbaik dari Jawa Timur dan Indonesia.

Masing-masing menyuguhkan pilihan terbaik yang layak dikoleksi. Seperti yang dibawa Srie Nasifah. Tangannya cekatan membuka lipatan kain batik. Warnanya kuning segar.

Perempuan 66 tahun itu lantas bertutur tentang berbagai bentuk motif yang tertera dalam karyanya itu. Ada aneka bunga, kawung, dan bentuk yang sekilas mirip sebuah logo salah satu PTN di Surabaya.


Perhelatan Batik Bordir & Aksesori Fair ke-19 di Grand City Mall Surabaya yang digelar oleh Dekranasda Jatim sejak 8 sampai 21 Mei 2024. -Teddy Insani-HARIAN DISWAY

BACA JUGA:Ambyar! Musik dan Dagelan Cak Suro Hangatkan Balai Pemuda

Selama bercerita, Srie tampak bangga. Maklum, batik itu pernah menjadi juara 1 lomba desain motif batik se-Kabupaten Malang pada 2022. Salah satu kemeja batiknya dalam motif tersebut pernah dikenakan Bupati Malang Drs Sanusi.

"Ini foto beliau saat memakainya," ujar Srie sembari menunjukkan foto di layar smartphone miliknya. Batik itu dinamai Srie dengan Garudeya. Berlandaskan berbagai motif di candi yang tersebar di kawasan Malang.

Dua di antaranya adalah Candi Kidal dan Candi Singosari. Sesuai namanya, motifnya memang mengambil referensi sosok Garudeya tunggangan Dewa Wisnu dalam agama Hindu. Namun, dalam Garudeya sosok yang menungganginya berbeda. 

BACA JUGA: 28 Semifinalis Ikuti Pembekalan Koko Cici Jatim, Belajar SOP Penugasan 

"Perempuan dalam motif batik ini adalah ibu Garudeya. Saya ambil kisah heroik tentang Garudeya yang menyelamatkan ibunya itu karena sangat menginspirasi. Kisahnya bisa dilihat dalam relief Candi Kidal, di Tumpang, Malang," ujarnya. 


Srie Nasifah, pemilik usaha Jayanti Batik, menunjukkan baju yang didasarkan dari batik karyanya yang memenangkan juara 1 lomba desain motif batik se-Kabupaten Malang pada 2022. -Teddy Insani-HARIAN DISWAY

Maka tak heran jika Srie lantas menciptakan kekhasan batik kabupatennya. Apalagi embrio lambang negara konon diambil dalam guratan relief di candi-candi kawasan Malang. “Setelah motifnya disempurnakan oleh pemerintah setempat, Garudeya menjadi seragam wajib para ASN di Kabupaten Malang,” katanya. 

Sepanjang acara pada 8-21 Mei 2024 yang diisi berbagai workshop dan seminar, Srie mengenalkan karya-karya terbaik Jayanti Batik yang dikelolanya sejak 1980.

BACA JUGA: Mooi Indie dalam Pameran Lukisan Djitoe Memberi Kebaruan Perspektif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: