Ning Lia Gagal Jadi Calon Wali Kota Surabaya Jalur Independen, Mengaku Diintimidasi Sebelum Daftar ke KPU

Ning Lia Gagal Jadi Calon Wali Kota Surabaya Jalur Independen, Mengaku Diintimidasi Sebelum Daftar ke KPU

Asrilia Kurniati bakal calon wali kota Surabaya 2024-2029 jalur independen memberikan keterangan, Selasa, 14 Mei 2024.-M Sahirol Layeli -Harian Disway

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pasangan Asrilia Kurniati - Satria Wicaksono dinyatakan gagal sebagai bakal calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya 2024-2029 jalur independen.

KPU Surabaya menyatakan kegagalan karena dokumen yang dipersyaratkan terkait jumlah pendukung tidak memenuhi syarat.

Akhirnya, perempuan yang aktif menyuarakan kepentingan perempuan ini buka suara.

Ia mengaku mendapatkan intimidasi dari sebelum mendaftar jalur independen di KPU Kota Surabaya. Namun, ia tak mengaku secara detail siapa yang mengintimidasi. 

"Kenapa saya hanya setor segitu suara (jumlah suara tak sesuai). Karena saya mendapatkan intimidasi. Tepatnya 30 April lalu. Saya ada buktinya juga," ujarnya kepada awak media, Selasa, 14 Mei 2024.


Asrilia Kurniati bakal calon wali kota Surabaya 2024-2029 jalur independen memberikan keterangan, Selasa, 14 Mei 2024.-Moch Sahirol Layeli-Harian Disway

BACA JUGA:Tantang Dominasi Eri-Armuji, Asrilia-Satria Daftar Pilwali Kota Surabaya 2024 Jalur Independen

KPU mempersyaratkan jumlah dukungan bagi calon independen Wali Kota Surabaya sebanyak 6,5 persen dari total DPT Surabaya tahun 2024.

Yakni sebanyak 144.209 suara dari jumlah DPT 2.218.586 di Surabaya. Asilia Kurniati hanya menyetorkan sebanhak 1.167 suara hingga batas pengumpulan akhir berkas. Maka dinyatakan tak lolos.

Rupanya, dia mengaku ada unsur kesengajaan mengapa hanya setor sejumlah 1.167 dukungan.

Menurutnya sudah tak ada gunanya lagi melakukan upload pada sistem KPU Surabaya. Dia menilai Pilkada 2024 memang sudah disetting untuk pemenangan calon tertentu.

"(Intimidasi) dilakukan oleh petinggi KPU juga. Saya nggak tahu ya, mungkin seorang Asrilia Kurniati tampak menakutkan di mata mereka," ujarnya pendiri Ikatan Perempuan Indonesia Peduli (IPIP) itu. 

BACA JUGA:Ronde Kedua! Eri Cahyadi dan Armuji Resmi Daftarkan Diri Dalam Pilwali Surabaya 2024

Di sisi lain, alasan Asrilia Kurniati tidak menyetorkan seluruh data pendukung ialah melindungi data para pendukungnya. Agar tidak disalahgunakan. Sebab ia mengaku mengendus ketidakadilan di tubuh lembaga pemerintah itu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: