Wilayah Lereng Gunung Marapi Masih Berpotensi Galodo, BNPB dan BMKG Bangun Sistem Peringatan Dini untuk Masyarakat Setempat

Wilayah Lereng Gunung Marapi Masih Berpotensi Galodo, BNPB dan BMKG Bangun Sistem Peringatan Dini untuk Masyarakat Setempat

Kepala BNPB dalam rapat koordinasi penanganan darurat banjir lahar hujan dan longsor. --BNPB

PADANG, HARIAN DISWAY - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan membangun sistem peringatan dini untuk banjir lahar hujan dan tanah longsor atau galodo di sekitar kawasan Gunung Marapi yang sempat diterjang bencana banjir pada Sabtu, 11 Mei 2024 lalu.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto pada rapat koordinasi penanganan darurat di Istana Bung Hatta, Bukittinggi pada Kamis, 16 Mei 2024.

“Segera buat sistem peringatan dini menggunakan kabel untuk mengukur tinggi muka air karena kan itu tidak mahal jadi bisa menggunakan hibah dan rehabilitasi atau dana siap pakai, nanti kami akan terus mendampingi pemerintah daerah,” ujar Suharyanto.

BACA JUGA:Usai Banjir Lahar Dingin Sumbar, PUPR Turunkan Alat Berat Bersihkan Sisa Material

BACA JUGA:Korban Meninggal Banjir Lahar Dingin Sumbar Capai 41 Jiwa

Sebagai informasi, galodo sendiri merupakan istilah yang digunakan oleh masyarakat setempat untuk menyebut aliran sungai berkecepatan tinggi yang disertai dengan material (pasir, kerikil, batu, dan air) yang bersatu atau air bah.


Jalan nasional Sumbar putus akibat tergerus aliran sungai. --Instagram @bpbdprovsumbar

Berdasarkan analisis BMKG, wilayah Sumatera Barat akan tetap hujan meskipun saat musim kemarau. Oleh sebab itu, diperlukan penanganan jangka panjang untuk mengantisipasi bencana serupa.

“Karena memang di sekitar kaki Gunungapi Marapi banyak pertemuan sungai, bahkan hingga tiga sungai maka ini perlu ditangani dengan kesiapsiagaan dan mitigasi jangka panjang ini menjadi ancaman berikutnya dikhawatirkan lebih besar kami tidak menakuti tapi ini harus ditangani bersama, apabila tidak ada hujan insyaAllah aman,” papar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

BACA JUGA:Potensi Hujan Lebat Sumbar hingga Pekan Depan, Kepala BMKG: Waspada Galodo!

Pembangunan sistem peringatan dini yang bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) itu, akan difokuskan untuk wilayah kaki Gunung Marapi, terutama di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam.

Dwikorita menyebutkan, kehadiran sistem peringatan dini bencana banjir bandang dan galodo penting untuk masyarakat setempat.

Karena selama ini peringatan dini yang dikeluarkan BMKG hanya terkait peringatan dini hujan.

“Sebelum terbangunnya sabo dam hujannya harus terus dimonitor peringatan dini yang kami sampaikan adalah peringatan dini hujan dan ini tidak terkait dengan peringatan dini banjir lahar jadi harus ada alat untuk mengukur tinggi muka air di sungai aliran lahar, seperti bentang kabel jadi kalau sudah terputus sirine akan berbunyi dan itu dipasang di hulu atas,” tutur Dwikorita. (Isro Nur Siti Khotidjah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: