Harkop ke-77, Emil Ingatkan Format Regulasi yang Melindungi dan Membangun Kepercayaan Terhadap Koperasi

Harkop ke-77, Emil Ingatkan Format Regulasi yang Melindungi dan Membangun Kepercayaan Terhadap Koperasi

Dalam peringatan Hari Koperası Nasional ke-77 2024 yang digelar Dewan Koperasi Wilayah Jawa Timur (Dekopinwil Jatim) di Hotel Selecta Batu, pada Minggu, 21 Juli 2024, hadir mantan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak. -Julian Romadhon-Harian Disway

BATU, HARIAN DISWAY – Dalam peringatan Hari Koperasi (Harkop) 12 Juli yang ke-77 tahun ini yang digelar Dewan Koperasi Wilayah Jawa Timur (Dekopinwil Jatim) di Hotel Selecta Batu, pada Minggu, 21 Juli 2024, hadir mantan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak.

Peringatan merupakan momentum memperingati gerakan koperasi dalam mewujudkan tujuan utama memberikan kesejahteraan bagi seluruh anggotanya dan masyarakat. Digelar dengan sarasehan bertema Menghadirkan Regulasi Berjati Diri, Memantabkan Bisnis Koperasi Menuju Indonesia Emas.

Dalam kesempatan itu Emil menyampaikan format regulasi yang bisa melindungi dan membangun kepercayaan terhadap koperasi, membina dan tercapainya regulasi tersebut. Agar pelaku koperasi bisa melaksanakannya tanpa tidak merasa terbebani dalam melakukan hal tersebut, karena itu harus dijalakankan dan harus dibangun. 

BACA JUGA: Semangat Gotong Royong, Pemkot Surabaya Optimistis Koperasi Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Emil, peraturan itu sangat dinamis bahkan perlu berubah. Oleh karena itu, gerakan koperasi diharapkan jangan mengharamkan peraturan yang baru. Selain itu, perlu adaptasi agar hambatan tersebut dapat dihadapi dengan konkret dan bijak.

"Format regulasi yang bisa melindungi dan membangun kepercayaan terhadap koperasi, membina dan tercapainya regulasi tersebut. Memang peraturan harus berubah. Jangan mengharamkan peraturan. Manakala ada hambatan yang sangat konkret yang dihadapi. Itu sudut pandang saya," jelasnya. 

"Walaupun mengonversi menjadi regulasi harus hati-hati manakala itu dikonversikan regulasinya. Kemudian tidak pas karena semangat awal dari koperasi adalah keguyuban dari anggotanya. Bahwa mereka saling kenal satu sama lain," terangnya lebih lanjut.

BACA JUGA: Dampingi Pelaku Koperasi, Pemkot Surabaya Luncurkan Aplikasi Awasi Boyo

"Di sisi lain mereka membangun daya saing koperasi yang menjadi awal ekonomi lebih besar. Maka perlu memikirkan profesionalisme management. Drive ini lebih kencang bila ada risk and reward. Bila ini terbagi rata, one man one vote akan menjadi ekosistem yang menggugah dibandingkan jika dikorporasikan atau biasa," urainya.
Mantan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak dalam sarasehan Hari Koperasi ke-77/2024 dengan tema Menghadirkan Regulasi Berjati Diri, Memantabkan Bisnis Koperasi Menuju Indonesia Emas. -Julian Romadhon-Harian Disway

Apakah solusinya pakai regulasi atau solusinya cukup dilakukan saja selama tidak melanggar regulasi. Tapi bila regulasi imelarang inovasi hari ini, berarti layak kita perbaiki SDM manajemennya secara intensif.

“Maka saat 77 tahun koperasi kita jangan pesimistis. Kita harus terus yakin. Koperasi harus terus jadi soko guru perekonomian bangsa. Jangan hanya mengejar keuntungan semata. Mari kita bangun kegotongroyongan kolektif dengan koperasi," katanya.

BACA JUGA: Koperasi Milenial Tumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Berbasis Teknologi

"Jika ingin memikirkan bagaimana kita bisa makmur bersama bukan makmur sendirian maka koperasilah jawabannya. Kalau anak muda ditanamkan nilai itu akan merasa semakin semangat menjaga dan melestarikan koperasi ke depan," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: