Kecelakaan Maut Bus Study Tour SMP PGRI Wonosari di Tol Jombang: Kapolda Jatim Kumpulkan PO Bus!

Kecelakaan Maut Bus Study Tour SMP PGRI Wonosari di Tol Jombang: Kapolda Jatim Kumpulkan PO Bus!

Kondisi bus Study Tour SMP PGRI Wonosari Malang, yang ringsek setelah alami kecelakaan.-Dokumentasi PJR Polda Jatim-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Rombongan siswa SMP PGRI Wonosari Malang mengalami insiden tragis di di KM 695+400 jalur A Tol Jombang-Mojokerto (Jomo), Selasa malam, 21 Mei 2024. 

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Imam Sugianto menyampaikan keprihatinan mendalam atas kabar duka tersebut. "Saya belum mendapat laporan Pak Dirlantas, tapi akan saya cek," ucap Imam di Gedung Negara Grahadi, Rabu, 22 Mei 2024.

Imam menyebut pihaknya sudah mewanti-wanti. Terlebih berkaca dari kecelakaan Bus Study Tour SMK Lingga Kencana di Subang, Jawa Barat pada 11 Mei 2024 lalu.

Kecelakaan itu masih menyisakan duka mendalam bagi 11 keluarga korban. 

BACA JUGA:Eri Cahyadi Larang Study Tour SD dan SMP ke Luar Surabaya, Ini Alasannya

Kanit 3 PJR Polda Jatim, AKP Yudiono menduga kejadian tragis yang menimpa bus pariwisata Bimario ini disebabkan kelalaian pengemudi yang diduga mengantuk.

Bus yang dikemudikan oleh Yanto, 36, menabrak sebuah truk Mitsubishi yang melaju dari jalur kiri.

"Akibatnya, dua orang meninggal, 15 terluka, serta tiga puluh tiga orang selamat. Dari kejadian ini, kerugian kendaraan (materiil) yang ditaksir mencapai Rp 60 juta," tandas AKP Yudiono.

Adapun korban yang meninggal dunia, yaitu kernet bus bernama Edy Sulistiyono (46), warga Desa Bangle, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Satu korban lainnya guru bernama Edy Crisna Handaka (62), warga Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.

BACA JUGA:Sandiaga Uno Tanggapi Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana: Kalau Kelaikan Bus Tidak Terdaftar, Kegiatan Wisata Jangan Dilanjutkan

Kapolda Imam menegaskan pihaknya segera  menindaklanjuti kejadian ini.

"Pak Dirlantas akan saya suruh mengumpulkan PO bus, terutama perusahaan bisnis itu. Dicek betul, kemudian diajak bicara," ujar pimpinan tertinggi instansi kepolisian di Jatim itu.

"SOP kita refresh kembali, kalau bus yang nggak layak itu sebaiknya dikeluarkan. Mungkin itu bisa disepakati, angka kecelakaan bisa kita antisipasi. Saya cek kita akan tangani, kalau ada kelalaian insyaallah akan kita proses," imbuh Imam.

Kapolda juga mengimbau kepada para pemilik perusahaan bus untuk lebih memperhatikan kondisi kendaraan dan melakukan pemeriksaan rutin secara berkala. Terutama kesehatan rem kendaraan.

Apabila ditemukan indikasi kesengajaan, Imam tak segan menghukum para pelaku.

"Kami tindak tegas, termasuk pemiliknya akan kita diskusikan dengan otoritas Dishub, kita lakukan," tandasnya lalu meninggalkan awak media. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: