Farmasi Forensik: Mengurai Benang Kusut Kejahatan

Farmasi Forensik: Mengurai Benang Kusut Kejahatan

Ruang Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramat Jati--

Farmasi memiliki hubungan dan pernan penting dengan toksikologi. Toksikologi merupakan bidang yang mempelajari tentang kerja dan efek senyawa kimia tertentu terhadap mekanisme biologis yang terjadi di dalam tubuh manusia.

Farmasis pasti mempelajari mengenai toksikologi karena berhubungan dengan proses absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi (ADME) obat di dalam tubuh manusia.

Ilmu toksikologi sangat dibutuhkan oleh seorang farmasis untuk mengetahui potensi toksisitas, efek samping, dan interaksi obat dalam tubuh sehingga dapat memastikan mutu dan keamanan dari obat-obat yang beredar di pasaran. 

Dari sana sudah tampak secara jelas, bahwasannya ilmu toksikologi memiliki hubungan dan peran penting bagi seorang farmasis.

Bukan berarti ilmu lain tidak memiliki peran penting di bidang farmasi forensik dalam mengungkap kasus kejahatan. Tetapi, sebagian besar kasus tindak pidana yang membutuhkan peran farmasi forensik di dalamnya berhubungan dengan senyawa-senyawa berbahaya dan bersifat toxic bagi tubuh.

Selain itu, tugas seorang ahli farmasi forensik adalah dapat menjadi bagian sebagai seorang saksi ahli yang dihadirkan di dalam persidangan, dengan cara mengungkap kebenaran dan memberikan kesaksian berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya.

Hal itudilakukan untuk memperoleh bukti yang kuat dan dapat digunakan dalam proses penyidikan.

PROSPEK PERAN FARMASI FORENSIK DI MASA MENDATANG

Tidak dapat dimungkiri, makin majunya teknologi dan ilmu pengetahuan memengaruhi meningkatnya kasus kriminalitas yang terjadi.

Farmasi forensik memiliki ilmu yang memadai untuk membantu proses investigasi kriminal, pengujian toksikologi, serta penegakan hukum. Dapat dipastikan kebutuhan ahli farmasi forensik di masa yang akan datang  juga akan ikut meningkat.

Penting untuk memastikan bahwa setiap ahli farmasi forensik dapat mengikuti perkembangan teknologi dari waktu ke waktu dan memiliki tekad untuk memperbarui keilmuannya secara terus menerus.

Knowledge update yang dilakukan oleh para ahli forensik diharapkan dapat membantu kasus penegakan hukum dengan modus kejahatan yang makin beragam serta menguak kebenaran dan keadilan bagi masyarakat luas. (*)


Garcia Gazali adalah mahasiswi Program Magister Ilmu Forensik, Universitas Airlangga, Surabaya--

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: