Laporan Haji 2024 (23): Sibuknya Petugas Haji Seksi Khusus Masjid Nabawi

Laporan Haji 2024 (23): Sibuknya Petugas Haji Seksi Khusus Masjid Nabawi

Petugas haji membantu jamaah lansia di Masjid Nabawi.--Media Center Haji

Seksi khusus ini terdiri dari berbagai layanan. Mulai layanan perlindungan jamaah (linjam), layanan lansia dan disabilitas, serta layanan Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jamaah Haji (PKP3JH). Mereka juga dibantu tenaga pendukung dari mahasiswa Indonesia yang kuliah di Timur Tengah. Tenaga pendukung ini diperlukan karena punya kemampuan berbahasa Arab.

Petugas linjam terdiri dari anggota TNI/Polri. Untuk petugas layanan lansia dan disabilitas adalah petugas yang memang dilatih khusus menghadapi jamaah sepuh dan difabel. Sedangkan PKP3JH terdiri dari dokter dan paramedis. 

BACA JUGA:Kloter Pertama Jemaah Haji Embarkasi Aceh Diberangkatkan, Diantar Wapres Sampai Bandara

BACA JUGA:Laporan Haji 2024 (21): Sewa Sepeda Listrik di Madinah, Hemat Ongkos Taksi

Selain jamaah kesasar, ada juga jamaah yang pingsan atau mengalami heat stroke akibat cuaca yang panas. Ini juga menjadi urusan petugas seksi khusus. Kasus yang tak kalah banyak adalah jamaah yang kehilangan alas kaki. 

"Bukan hilang. Tapi lupa menaruh. Kebiasaan di masjid di Indonesia meninggalkan sandal di depan masjid," kata Surnadi. 

Beberapa kali petugas seksus harus mengadvokasi jamaah haji yang berurusan dengan askar, petugas keamanan. Ada yang karena membentangkan spanduk hingga menyalakan korek api. Atau karena merekam di Masjid Nabawi terlalu lama. 

Tas Jamaah Berisi Rp 15 Juta

Ada satu kisah yang dialami Siti Rahayu Adi Sunyoto. Jamaah haji asal kloter 31 Embarkasi Surabaya itu mendatangi  petugas haji yang bertugas di seksi khusus Masjid Nabawi, Jumat siang, 24 Mei 2024. Dia melapor kehilangan tas. Isinya uang sebesar Rp15 juta, handphone, KTP, dan surat penting lainnya.

"Dia datang sendirian dan mengaku kehilangan tas," jelas Lucky Fitri A, petugas haji seksi khusus Nabawi saat ditemui di depan pintu masuk masjid Nabawi nomor 20.

Siti lupa nama hotel. Bahkan nomor HP-nya sendiri ia tidak hafal. Dari scan barcode di ID card  Siti, Lucky menelepon ketua rombongan Siti. 

"Ibu Siti kami minta tenang dan menunggu hasil investigasi kami," jelas Lucky yang sehari-hari adalah anggota TNI-AU di Malang. 

Ketua rombongan Siti mengirim nomor HP Siti. Lucky lalu menghubungi nomor tersebut. Seorang perempuan menjawab telepon itu. Ternyata perempuan di ujung telepon adalah WNI tenaga kebersihan Masjid Nabawi. 

TKW itu memberikan informasi posisinya. Lucky menjemput tas itu lalu menyerahkan ke pemiliknya. Isinya lengkap. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: