Ada Pabrik Miras Rumahan di Malang, Sekali Produksi 250 liter Arak
Rilis pengungkapan pabrik rumahan yang memproduksi arak di Malang.-Humas Polres Malang-
HARIAN DISWAY - Aparat Kepolisian Resor Malang, Polda Jawa Timur, berhasil mengungkap kasus produksi minuman keras (miras) ilegal di Kabupaten Malang.
Dalam operasi tersebut, Polisi juga mengamankan seorang tersangka berinisial MR, 28.
Wakapolres Malang Kompol Imam Mustolih menjelaskan, MR ditangkap pada 3 Juni 2024 sekitar pukul 09.00 WIB di Dusun Genitri, Desa Kedungrejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
“Kami dari jajaran Polres Malang berhasil mengungkap kasus produksi minuman beralkohol jenis arak trobas di Jalan Raya Kedungrejo Nomor 81 RT 1 RW 1 Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang,” ujar Kompol Imam Mustolih, Kamis, 6 Juni 2024.
BACA JUGA:Polres Malang Bongkar Peredaran Narkoba Jaringan Lapas
BACA JUGA:Polres Malang Salurkan Air Bersih untuk Warga Dusun Pepen
Menurut Kompol Imam Mustolih, pengungkapan kasus ini bermula dari informasi masyarakat terkait peredaran miras ilegal.
Tindak lanjut cepat dilakukan dan operasi tangkap tangan berhasil mengamankan tersangka serta menyita sejumlah barang bukti.
Barang bukti yang berhasil diamankan meliputi belasan botol berisi miras jenis trobas, dua belas drum besar berisi fermentasi ketan hitam, 21 drum kosong, 730 botol kosong sebagai wadah miras, tabung gas, alat masak, selang, peralatan penyulingan, serta ponsel yang digunakan untuk pemasaran produksi miras ilegal.
Selain itu, ratusan botol arak kemasan 1,5 liter dan lima gallon berisi arak siap edar juga disita.
Diketahui bahwa minuman keras tersebut diproduksi secara mandiri oleh tersangka tanpa takaran dan komposisi yang pasti, sehingga sangat berbahaya bagi kesehatan dan dapat menyebabkan kematian.
BACA JUGA:Jelang Pemilu, Polres Malang Ungkap 29 Kasus Curanmor
BACA JUGA:Jelang Nataru, Satgas Pangan Polres Malang Pantau Pasar
“Selama satu bulan ini, tersangka bisa memproduksi dua kali dengan keuntungan sebesar tiga sampai empat juta rupiah setiap kali produksi,” jelas Kompol Imam Mustolih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: