Pemenang Surabaya Tourism Awards (14): De Javasche Bank Ingatkan Sejarah Sistem Kliring Pertama

Pemenang Surabaya Tourism Awards (14): De Javasche Bank Ingatkan Sejarah Sistem Kliring Pertama

Ruang-ruang bersekat dengan jendela kawat yang digunakan nasabah pada masa lalu untuk mengambil uang mereka. --HARIAN DISWAY

SURABAYA, HARIAN DISWAY - De Javasche Bank, museum bekas Bank milik pemerintah kolonial yang dibangun sejak 1825. Sisi heritage, penataan interior, dan nuansa edukatifnya membuat Bank itu terpilih sebagai juara 2 kategori Education & Based Tourism dalam SURABAYA Tourism Awards (STA) 2024.

Berlokasi di Jalan Garuda Nomor 1, Kecamatan Krembangan, Surabaya. Bangunan De Javasche Bank merupakan bekas peninggalan bank era kolonial. Kini, pengelola De Javasche menjadikan gedung itu menjadi pusat edukasi.

Sebagai museum. Tempat berbagai benda bersejarah yang terkait sistem produksi dan pengelolaan uang pada masa lalu. Di tempat itu pula sistem kliring pertama kali diterapkan di Surabaya. Yakni pada 1909.


Ruang bagian dalam De Javasche Bank. Bangunan bekas bank era kolonial hingga Bank Indonesia awal di Surabaya. --HARIAN DISWAY

BACA JUGA: Pemenang Surabaya Tourism Awards: Shangri-La Andalkan Lobi Cantik dan Kolam Renang Luas (3)

Bank tersebut pada tahun 1910 direnovasi menjadi lebih megah. Bergaya arsitektur neorenaissance. Kemudian pada Perang Dunia II dan invasi Jepang ke Hindia Belanda, gedung itu dilikuidasi pemerintah Dai Nippon dan diganti namanya menjadi Nanpo Kaihatsu Ginko (NKG).


Bilik untuk penyimpanan alat-alat atau mesin pemrosesan uang yang ada di De Javasche Bank. --HARIAN DISWAY

"De Javasche Bank merupakan bank sentral pertama yang berdiri di Surabaya. Jadi sebagai bagian dari sejarah uang di Surabaya," ujar Deputi Advisor Bank Indonesia Regional 4 Jawa Timur Erwindo Kolopaking.

Erwindo mewakili De Javasche Bank, menerima penghargaan sebagai juara 2 kategori Education & Based Tourism dalam ajang STA 2024. Dalam kategori itu, De Javasche Bank bersaing dengan Monumen Tugu Pahlawan dan Museum Sepuluh November Surabaya sebagai juara 1, serta Rumah Kelahiran Bung Karno di Peneleh sebagai juara 3.

BACA JUGA: 5 Rekomendasi Kreasi dari Rajutan Tangan

Erwindo bersyukur dengan penghargaan tersebut. Menurutnya, ajang STA bisa memacu semua pihak. Khususnya hotel dan objek wisata untuk berlomba-lomba memberikan yang terbaik untuk pariwisata Kota Surabaya. Di sisi lain, juga sebagai promosi bagi para peserta.

Bangunan De Javasche Bank selain sebagai bank sentral pertama di Surabaya adalah pioner dalam alih-teknologi dan arsitektur pada awal abad 20, dari Belanda ke Hindia Belanda. Dalam keterangan yang tertera di dalam museum disebutkan bahwa gedung itu dirancang oleh biro arsitek Amsterdam.


Seorang guide di De Javasche Bank menunjukkan lorong-lorong akses pegawai bank masa lalu. --HARIAN DISWAY

Di lantai pertama terdapat mesin penghitung dan penyortiran uang. mesin tersebut cukup besar dan memanjang. Namanya mesin CVCS. mesin tersebut beroperasi pada 1987 sampai 2002. Yakni pada era Bank Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: