Naik Haji Bersama Mabruro (14): Tetap Kompak Tunaikan Lontar Jumrah Ula, Wushta, dan Aqabah
Rombongan jamaah haji khusus Mabruro dibiming oleh KH Mocahamad Misbach (tengah) saat menuju jamarat.-Mabruro for Harian Disway-
Ia pun kemudian menggiring jamaah ke lokasi yang agak lapang. Mengajak mereka untuk berdoa bersama. Lalu berdzikir sembari jalan kaki kembali ke hotel.
Setiba di hotel transit, mereka langusng menuju ke musala. Bersiap menunaikan salat Subuh berjamaah. Disambung dengan salat hajat dan dhuha.
“Alhamdulillah semua jamaah masih diberi kesehatan. Yang sepuh tadi juga ikut, tidak ada kendala,” terang lelaki asal Rangkah, Surabaya, itu. Itu berarti, sebanyak 109 jamaah haji khusus Mabruro sudah menunaikan wajib haji pertama. Tidak ada yang berhalangan atau menggantinya dengan membayar denda.
Misbach berharap pelaksanaan wajib haji bisa tuntas hingga 13 Dzulhijjah yang jatuh pada 19 Juni 2024. Tinggal dua kali pelaksanaan lontar jumrah ula, wushta, dan aqabah. Hari ini dan esok.
Pembimbing Ibadah Haji khusus Mabruro KH Mochamad Misbach memberi pembekalan sebelum berangkat ke Jamarat.-Mabruro for Harian Disway-
Selama di Mina, Misbach meminta para jamaah tetap fokus ibadah. Terutama dengan memperbanyak zikir, mengingat dan mendekat kepada Allah, mengagungkan Asma Allah. Baik dengan bertakbir, membaca Al-Qur’an, kalimat tauhid, dan wirid-wirid lainnya.
“Karena Mina termasuk tempat mustajab. Mari kita langitkan doa-doa dan harapan terbaik,” jelasnya. Baik doa bagi pribadi, keluarga, maupun orang-orang tercinta. Selain itu, kesehatan para jamaah juga diterus dikontrol. Mereka harus tetap disiplin dalam menjaga pola makan dan istirahat. (/bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: