Saat Cuaca, Masalah Haji yang Tersisa

Saat Cuaca, Masalah Haji yang Tersisa

ILUSTRASI cuaca di Arab Saudi jadi masalah haji yang tersisa.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

SEKALI mungkin belum tentu berarti. Berulang baru memiliki signifikansi. Lalu, sesuatu itu menjadi perhatian diri. Decak kagum pun datang menyusuli. Hingga keraguan pun segera sirna tanpa perlu permisi. Akibat keyakinan yang tumbuh dan bersemi. Di hati siapa pun yang menjadi saksi. 

Apalagi jika berulangnya sesuatu itu terjadi dalam setting yang berbeda waktu dan lokasi. Tentu data dukung berlebih tak begitu dibutuhkan lagi. Jika kepentingannya hanya untuk memantapkan keyakinan diri. Bahwa sesuatu itu punya kuasa eksplanatori (explanatory power). Untuk bisa berbicara sendiri. Meninggalkan asumsi dan persepsi. Bergerak menuju kuatnya teori.

Itulah yang terjadi pada materi tentang kepuasan diri. Atas berbagai layanan haji yang diselenggarakan oleh pemerintah melalui Kementerian Agama RI. Di tahun ini. Ya, di tahun penyelenggaraan haji yang memiliki banyak tantanggan dari pemerintah Arab Saudi. 

BACA JUGA: Cuaca Panas dan Kering di Tanah Suci, Ini Beberapa Tips Untuk Mencegah Dehidrasi Bagi Jamaah Haji

BACA JUGA: Cuaca Panas pada Musim Haji, Pemerintah Imbau Jemaah Haji Perhatikan Hal-hal berikut

Lalu, dijawab dengan banyak terobosan dan inovasi oleh para petugas haji negeri sendiri. Mulai bidang transportasi, akomodasi, hingga konsumsi. 

Alkisah, pada tanggal 31 Mei 2024, aku menjadi saksi atas dialog singkat yang terjadi di lobi kantor Sektor 5 Daerah Kerja (Daker) Madinah, kota yang menyinari. Jelang kepergian jamaah haji untuk salat Jumat di Masjid Nabawi. Dialog itu dikenal dengan istilah doorstop interview oleh orang-orang masa kini. 


HASAN Basri Sagala (kanan) dan Zulkarnaen Nasution saat doortsop interview. -Akh. Muzakki untuk Harian Disway-

”Yang kurang apa di sini?” tanya seorang pria berlogat khas orang Medan. Ia memang asli Medan. Logatnya pun tak bisa menghapus kekhasan Medan-nya. Ia adalah Hasan Basri Sagala, kepala Pengendali Petugas (Dalgas) yang sekaligus bagian dari pimpinan Tim Monitoring dan Evaluasi Haji 2024. 

BACA JUGA: Cuaca Arab Saudi Bisa Tembus 50 Derajat Celsius, Ini Pesan Menag Yaqut untuk Jamaah Haji

BACA JUGA: 7 Tips Hadapi Cuaca Panas Ekstrem selama Musim Haji, Lakukan Ini Agar Jamaah Tidak Terpanggang!

Atas pertanyaan di atas, segera meluncur sebuah jawaban, ”Cuaca, Pak!” Jawaban itu diberikan seorang lelaki tua yang kebetulan juga berasal dari Medan. Ia adalah jamaah haji dari embarkasi KNO (Kualanamu). Embarkasi dominan orang Medan. Nama jamaah itu adalah Zulkarnaen Nasution. 

Tim monitoring dan evaluasi kala itu memang sedang berkunjung ke tempat menginap rombongan jamaah haji asal Medan. Tempat asal yang sama dengan Hasan Basri Sagala yang akrab dipanggil HBS di atas. 

Jadi, pertanyaan ”Yang kurang apa di sini?” mendapatkan jawaban kontan ”Cuaca, Pak!” Tanya jawab itu berlangsung cepat tanpa setting-an. Tanpa ada pengondisian. Tidak ada pemberitahuan apa pun sebelumnya kepada jamaah haji dari Medan yang akan diwawancarai. Termasuk Pak Zulkarnaen Nasution. Spontan terjadi di tengah pergerakan jamaah menuju ke Masjid Nabawi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: