Gaza dalam Nestapa Kelaparan: Makan Daun hingga Kematian!
Ilustrasi Kelaparan di Gaza-Mahmoud Abbas-
HARIAN DISWAY - Krisis kelaparan di Jalur Gaza, Palestina kembali dirasakan oleh para warga. Serangan Israel ke Kota Rafah membuat pasokan bantuan terhalang masuk.
Laporan Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (Integrated Food Security Phase Classification/IPC) menerangkan bahwa 96% penduduk Gaza kini mengalami kondisi kelaparan tingkat tinggi.
Kondisi ini diprediksi akan terus berlangsung hingga September 2024 mendatang apabila suasana masih belum stabil dan blokade terus diberlakukan.
Melalui laporan statistik IPC Maret lalu diketahui sudah ada gambaran bahwa kelaparan akan segera melanda Gaza Utara.
Pada bulan April, Israel telah menghilangkan tujuh nyawa pekerja bantuan kemanusiaan yang memancing amarah dunia internasional.
Israel kemudian berupaya memperbaiki keadaan melalui janji akan ada peningkatan pasokan bantuan.
Jadi, pada bulan itu tercatat bahwa tingkat bantuan yang masuk di wilayah Gaza Utara meningkat tajam.
Akan tetapi, saat awal bulan Mei berlangsung, negara yang kini sedang melawan Hizbullah itu kembali melakukan operasi darat di selatan kota Rafah.
Penyerangan itu membuat penyeberangan Rafah-Mesir ditutup. Dari serangan Israel itu pula menyebabkan lebih dari satu juta warga memutuskan mengungsi.
Banyak dari para pengungsi itu tinggal dalam tenda yang kurang layak untuk ditempati sehingga dapat membuka resiko adanya wabah penyakit.
IPC menyebutkan bahwa keadaan tersebut dapat memperparah krisis kelaparan yang terjadi.
BACA JUGA:Perluas Daerah Penyerangan di Rafah, Netanyahu Tak Akan Berhenti Sampai Hamas Habis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: al jazeera & statistik ipc