Granit Xhaka Jadi Kunci Kemenangan Swiss Atas Italia, Lebih Moncer Setelah Tinggalkan Arsenal

Granit Xhaka Jadi Kunci Kemenangan Swiss Atas Italia, Lebih Moncer Setelah Tinggalkan Arsenal

GRANIT Xhaka jadi kunci kemenangan Swiss atas Italia, lebih moncer setelah tinggalkan Arsenal.-Ronny Hartman-AFP

HARIAN DISWAY - Musim ini begitu luar biasa bagi kapten Swiss Granit Xhaka.

Ia memimpin Bayer Leverkusen tak terkalahkan sepanjang 2023/2024. Dan membawanya merebut gelar juara Bundesliga untuk kali pertama sepanjang 120 tahun sejarah klub tersebut.

Granit Xhaka juga membawa Bayer Leverkusen menjuarai DFB Pokal. Serta menembus final Europa League. Semua ia lakukan pada tahun pertama setelah pindah dari Arsenal di awal musim lalu.

Kini Xhaka melanjutkan performa gemilangnya di timnas Swiss. Gelandang serang berusia 31 tahun itu memimpin Rossocruciati (sebutan Swiss) mengalahkan Hungaria 3-1. Lalu menahan imbang Skotlandia 1-1.

BACA JUGA:Merah Semua! Ini Rating Pemain Italia saat Ditendang Swiss dari Euro 2024, Siapa Paling Buruk?

Dan yang paling penting, menahan imbang Jerman 1-1 di mathcday terakhir. Hasil itu yang memastikan Swiss melaju ke babak 16 Besar Euro 2024. Dan mereka langsung ditunggu juara bertahan Italia.


GRANIT Xhaka jadi kunci kemenangan Swiss atas Italia, lebih moncer setelah tinggalkan Arsenal. Foto: Xhaka meluapkan kegembiraan menembus perempat final.-Ronny Hartman-AFP

Namun, nama besar dan sejarah panjang Italia sama sekali tak menggentarkan Swiss. Sesumbar yang mereka ucapkan sebelum pertandingan ternyata bukan gertak sambal. Swiss benar-benar menghajar Italia 2-0. Dan memulangkan mereka dari gemerlap Euro 2024.

Dan sekali lagi, Granit Xhaka menjadi kunci kemenangan Swiss. Rossocruciati bisa menang karena berhasil menguasai lapangan tengah. Dan lapangan tengah itu adalah wilayah kekuasaan Xhaka. Coba simak statistik pribadinya di bawah ini:

BACA JUGA:Swiss vs Italia 2-0: Rossocrusciati Pulangkan Juara Bertahan, Donnarumma: Kami Kalah Segalanya

1. 101 sentuhan

2. 100% duel udara

3. 94/98 passing sukses (terbanyak)

4. 16 kali menusuk daerah pertahanan lawan (terbanyak di antara pemain Swiss lainnya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber