Mahasiswa dan Alumni Unair Suarakan Dukungan Kepada Prof Budi Santoso Lewat Media Sosial

“Njenengan telah menjadi dekan yang mengayomi saya dan sekaligus menjadi bagian dari motivasi saya sehingga saya bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari hari sebelumnya,” tambah Maxwell dalam cerita instagramnya.

Dukungan kepada Budi Santoso juga lantang disuarakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unair lewat rilis kajian dengan judul “Save Prof. Bus; Korban Persekusi Kebebasan Akademik”.

Kajian yang diunggah di akun @bem_unair ini telah mendapat perhatian sebanyak belasan ribu suka dan ratusan komentar.

BACA JUGA:Guru Besar Unair Minta Jokowi Netral, Singgung 2 Aktivis 98 yang Masih Hilang

BEM Unair mengecam atas ketidakjelasan alasan atas pemberhentian Budi Santoso. Hal ini juga dikhawatirkan bisa terjadi di fakultas-fakultas lainnya. 

“Bagaimana jika hal ini terjadi pada kita sebagai civitas akademika, mahasiswa saja, atau fakultas yang mungkin tidak sepopuler FK? Nah ini bentuk kekhawatiran kita. Apakah persekusi kebebasan berpendapat ini bakal terulang lagi,” ujar Presiden BEM Unair Aulia Thaariq kepada Harian Disway, 5 Juli 2024.

Ribuan Mahasiswa Unair Beri Dukungan Kepada Dekan FK Unair Lewat Media Sosial - 5 Poin tuntutan BEM Unair atas Pencopotan Dekan FK Unair--bem unair

BEM Unair juga menyuarakan 5 poin tuntutan. Antara lain penjaminan kebebasan berpendapat dan kebebasan akademik di Universitas Airlangga, serta penghormatan terhadap Dekan FK Unair dengan menolak pemberhentian secara mendadak.

BACA JUGA:Merespons Dinamika Politik yang Makin Memprihatinkan, Civitas Akademika dan Alumni Unair Gelar Aksi Unair Memanggil, Besok!

Salah satu alumni mahasiswa Fakultas Kedokteran Unair yang banyak mendapat bantuan dari Budi Santoso, Arya Satya Rajanagara juga membagikan dukungannya di media sosial.

Arya menjelaskan bagaimana Budi Santoso yang telah menawari, mendampingi wawancara, hingga melepas keberangkatan S3 nya di Taiwan.

Ribuan Mahasiswa Unair Beri Dukungan Kepada Dekan FK Unair Lewat Media Sosial - Arya (Tengah) bersama Prof Bus (Kiri) saat keberangkatan studi S3 di Taiwan--aryarajanagara

“Prof. Bus totalitas, tidak hanya pimpinan, tapi panutan,” tulisnya di cerita akun instagramnya @aryarajanagara.(*)

Sumber: maxwellsalvadorr