5 Fakta Perekonomian RI Melemah: Dari Rupiah Anjlok hingga Marak PHK Karyawan

5 Fakta Perekonomian RI Melemah: Dari Rupiah Anjlok hingga Marak PHK Karyawan

Menteri Keuangan Sri Mulyani usai bertemu dengan asisten Menteri Keuangan AS Alexia Latortue -smindrawati/Instagram-

S&P Global menjelaskan penurunan PMI Juni dipicu laju ekspansi yang lebih lambat. Baik dalam output maupun pesanan baru.

Produksi naik dengan laju terendah sejak Mei 2023. Sementara pertumbuhan pesanan baru adalah yang terlemah dalam 13 bulan terakhir. \

Penjualan ekspor yang lemah juga mengurangi pesanan. Bisnis ekspor baru turun untuk keempat kalinya berturut turut.

5. Penerimaan pajak menurun

Hingga 30 Juni 2024 atau semester I-2024, penerimaan pajak hanya sebesar Rp 893,8 triliun. Jumlah tersebut turun 7,9 % dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 970,2 triliun.

Penerimaan pajak hanya 44,9 % dari target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.


Petugas memeriksa nomor rangka kendaraan milik masyarakat yang akan membayar pajak lima tahunan, Jumat 12 Juli 2024.-Michael Fredy Yacob-

BACA JUGA:Program Pemutihan Pajak Pemprov Jatim Targetkan Rp 238 Miliar

“Kalau kita lihat levelnya sebetulnya cukup comparable. Di samping penerimaan yang berasal dari komoditas base mengalami penurunan yang sangat tajam seperti yang kami sampaikan dari harga CPO, batubara dan beberapa komoditas lainnya,” ucap Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR di Senayan beberapa waktu lalu.

BACA JUGA:Gus Muhdlor Resmi Ditahan KPK: Begini Alur Pemotongan Insentif Pajak Pemkab Sidoarjo

Kementerian Keuangan memprediksi bahwa penerimaan pajak tahun ini kembali mengalami shortfail atau lebih rendah dibandingkan target yang sudah ditetapkan dengan perkiraan 96,6 % terhadap APBN atau sebesar Rp1.921.9 triliun. T

erdiri dari realisasi semester I-2024 sebesar RP 893,8 triliun dan prognosa semester II-2024 Rp 1.028.1 triliun. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: bps