Wieteke van Dort Meninggal Dunia: Penyanyi Geef Mij Maar Nasi Goreng, Artis Belanda Kelahiran RKZ Surabaya

Saat itu dia sedang berlibur di Belanda bersama ibu dan ayah tirinya pada 1957. Saat itu Wieteke van Dort berusia 14 tahun.

Bencana bagi keluarga Wieteke van Dort terjadi ketika Presiden Sukarno menasionalisasi semua perusahaan Belanda. Kondisi itu membuat keluarga Wieteke van Dort kehilangan semua milik mereka. Mereka pun memutuskan tidak kembali ke Indonesia.

Seperti kebanyakan orang Indo-Belanda, keluarga Wieteke van Dort menetap di Den Haag. Wieteke van Dort pun bersekolah di sekolah menengah atas di Den-Haag.

BACA JUGA:Si Cantik Estella Loupatty: Pemain Naturalisasi Garuda Pertiwi Berdarah Maluku-Belanda

Di SMA itulah, Wieteke van Dort pernah berkisah bakat menggambar, melukis, dan beraktingnya makin terasah.

Wieteke van Dort sempat mengawali karier sesuai harapannya, sebagai guru di sekolah drama. Namun di awal-awal Wieteke van Dort sempat mendapatkan penolakan.

Seorang sutradara di sekolah drama itu mengatakan Wieteke van Dort masih terlalu muda.

Dia kemudian meneruskan pendidikan dua tahun di Sekolah Teater di Amsterdam, tapi dia tidak menamatkannya. "Mereka mengira saya tidak punya bakat. Saya hanya punya bakat akrobatik," ujar Wieteke van Dort dalam sebuah kesempatan.

Wieteke van Dort memang punya kemampuan komedi. Ia kerap melontarkan pernyataan-pernyataan lucu.

Wieteke van Dort kemudian bekerja di Nieuwe Komedie pada 1964. Di sana dia bekerja magang karena dia tidak memiliki ijazah aktris.

Baru pada 1966, ketika ia diminta memainkan peran Juliet dalam Romeo and Juliet karya Shakespeare. Dari sana ia mendapatkan gaji sebagai aktris untuk pertama kalinya.

BACA JUGA:Profil Noa Leatomu Pemain Naturalisasi Garuda Pertiwi Keturunan Maluku-Belanda

Pada 1968, Wieteke van Dort mulai bekerja sebagai komedian di Kabaret ABC Wim Kan dan Corry Vonk. Ia tampil di Scheveningen Kurhaus.

Setelah pernikahannya pada 1970 dengan psikoterapis Theo Moody, karier panggung Van Dort berakhir.

Saat itu pasutri ini merasa harus punya banyak waktu untuk anak-anaknya. Wieteke van Dort merasa tak memungkinkan meninggalkan anaknya untuk tampil di kabaret setiap malam.

Sumber: