Jazz Gunung Bromo 2024 Tampilkan Elfa’s Singer, Legenda Memang Beda!

Jazz Gunung Bromo 2024 Tampilkan Elfa’s Singer, Legenda Memang Beda!

Jazz Gunung Bromo 2024 Tampilkan Elfa’s Singer, Legenda Memang Beda! Elfa's Singer saat tampil dalam Jazz Gunung Bromo 2024. Mereka masih prima dalam membawakan lagu-lagu hit.-Doan Widhiandono -HARIAN DISWAY

Dalam wawancara itu, Elfa’s Singer mengakui kesenioran mereka. Betapa tidak, grup itu sudah terbentuk pada 1978. Agus Wisman adalah personel yang merasakan Elfa’s Singer generasi pertama itu. Sedangkan formasi saat ini sudah terbentuk 1996. Cukup legend.

Karena itu, Elfa’s Singer tak segan menggandeng Yongky Vincent. Talenta pianis dan komposer muda ini istimewa. Pernah menjadi runner-up Indonesia Got Talent 2011. ’’Dia anak muda genius yang hebat pada musik jazz,’’ kata Lita Zein di back stage.

BACA JUGA:Jazz Gunung Bromo 2024, Dewa Budjana Janjikan Penampil yang Warna-Warni

Tentu, Elfa’s Singer juga aware terhadap perkembangan industri musik terkini. Termasuk merebaknya platform musik digital. ’’Kalau dulu itu, kita rilis album kan ada fisiknya. Kayak, aduh, ini album kita. Sekarang kan enggak ada fisik,’’ kata Yana Julio.

Meski demikian, hal tersebut tidak memengaruhi gairah berkesenian Elfa’s Singer. Mereka tetap berlatih, tampil, bahkan menelurkan single. Yakni Gempita dalam Dada pada Desember 2023. Rilisnya, tentu melalui kanal-kanal musik digital.

Bagaimanapun, usia tua memang tak bisa dilawan. Itu pula yang dialami Elfa’s Singer dalam penampilannya di Jazz Gunung Bromo 2024. Entah gimmick entah betulan, mereka pernah seperti tergagap-gagap saat membaca set list lagu dalam secarik kertas.


Jazz Gunung Bromo 2024 Tampilkan Elfa’s Singer, Legenda Memang Beda! Suasana Jiwa Jawa Bromo Resort yang begitu meriah kala Elfa's Singer tampil dalam event akbar Jazz Gunung Bromo 2024.-Doan Widhiandono -HARIAN DISWAY

BACA JUGA:Jazz Gunung Bromo 2024, Ajang Regenerasi Musisi sampai Penonton

’’Waduh, susah, nih, tulisannya enggak kelihatan,’’ ucap Agus Wisman. Itu ia setelah ia mengeluarkan secarik kertas dari jaket hitamnya. ’’Soalnya, ini pakai kacamata cuma buat gaya-gaya doang,’’ ujarnya.

Tentu, intermezzo itu tak mengganggu performa Elfa’s Singer secara keseluruhan. Justru makin asyik. Bikin sama-sama ketawa.

Ya, penampilan Elfa’s Singer kala itu sangat ’’pecah’’. Lagu-lagunya kerap membawa penonton terbawa suasana ceria. Bisa nyanyi bersama. Misalnya saat membawakan medley lagu hits milik Earth, Wind, & Fire. Lagu September yang dirilis pada 1978 bisa dilantunkan dengan asyik oleh anak-anak muda yang menonton.

BACA JUGA:Residensi Bromo Jazz Camp, Jazz Gunung Bromo, Jelang Tampil Makin Intens Latihan

Lagu pemungkas Elfa’s Singer pun cukup istimewa: Pesta. Di sinilah puncak kemeriahan itu. Di dalam pesta, ada pita-pita. Musik yang keras, juga derai canda… (Doan Widhiandono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harian disway