Perusahaan Keamanan Siber AS Peringatkan Potensi Serangan Siber Selama Pelaksanaan Olimpiade Paris 2024
-official instagram @olimpics-
HARIAN DISWAY – Olimpiade Paris 2024 semakin dekat. Dibalik kemeriahan dan persiapan, ancaman siber kini menjadi fokus perhatian yang cukup serius.
Unit 42 dari Palo Alto Network baru-baru ini mengeluarkan peringatan potensi serangan siber yang akan terjadi.
Olimpiade merupakan ajang paling bergengsi dan terkemuka dalam dunia olahraga internasional. Berbagai cabang olahraga akan dipertandingkan, yang mana diikuti oleh ribuan atlet terbaik dari 200 negara kompetitor.
Tentu tak heran, jika Olimpiade tahun ini yang bakal berlangsung di Paris, Prancis, mulai tanggal 26 Juli 2024 mendatang menjadi sasaran empuk para penjahat siber.
Perhatian publik yang sangat besar seputar ajang olahraga tersebut, pastinya akan dimanfaatkan sebagai momentum melancarkan aksi mereka.
Steven Scheurmann, Regional Vice President for ASEAN, Palo Alto Network juga mengungkap jelang Olimpiade Paris 2024 merupakan peluang besar bagi pelaku ancaman siber melakukan aksinya.
“Menuju Olimpiade Paris 2024, melihat besarnya skala acara dan juga perhatian global yang akan tertuju pada acara tersebut , akan membuka peluang bagi para pelaku siber untukmelakukan serangan mereka,” Tutur Steven.
BACA JUGA:Bangga! Flypower: Apparel asal Indonesia Dipakai Atlet Dunia di Olimpiade Paris!
Dalam hal ini, beberapa hal yang sangat perlu diwaspadai yaitu pusat-pusat layanan umum seperti transportasi, telekomunikasi, penginapan, dan juga peran media yang sangat mudah mengganggu jalannya pertandingan dengan dampak negatif yang diberikan kepada para peserta, penonton maupun pihak penyelenggara.
Jika serangan siber berhasil, nantinya yang dirugikan bukan hanya kenyamanan peserta maupun penonton. Tetapi pihak penyelenggara dan sponsor yang telah bekerja sama terancam mengalami kerugian finansial.
Berikut beberapa jenis ancaman yang harus diwaspadai:
1. Ransomware
Serangan jenis ini mulai terlihat semakin sering. Pada tahun 2023 hampir 4.000 insiden kebocoran data disebabkan ramsomware.
Serangan jenis ini dikabarkan telah mengalami meningkatan mencapai 49 persen dari tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: