Cheng Yu Pilihan Ketua Umum DPP Sinode Gereja Jemaat Allah Global Indonesia (JAGI) Pdt. Aryanto Nugroho: Zhi Zhi Wei Zhi Zhi, Bu Zhi Wei Bu Zhi
Cheng Yu Pilihan Ketua Umum DPP Sinode Gereja Jemaat Allah Global Indonesia (JAGI) Pdt. Aryanto Nugroho: Zhi Zhi Wei Zhi Zhi, Bu Zhi Wei Bu Zhi-HARIAN DISWAY-Dokumen Pribadi
Dulu, ilmu hanya dimiliki atau bahkan dimonopoli oleh kalangan tertentu. Yang bisa membetulkan kipas rusak, misalnya, mungkin cuma mereka yang pernah sekolah STM jurusan elektro. Atau mereka yang coba-coba membetulkan sendiri lalu kebetulan berhasil.
Sekarang, dengan rebahan pun, kita bisa mengetahui banyak hal berkat jempol dan gawai yang tersambung internet. Apa yang ribuan tahun silam dikatakan Lao Tzu dalam kitab Tao Te Ching benar-benar kejadian, "不出户, 知天下" (bù chū hù, zhī tiān xià): tanpa keluar rumah, tapi bisa tahu segala.
Tentu banyak sekali manfaatnya. Yang hidup di pinggiran, asal ada jaringan internet, juga bisa mengakses ilmu yang sama dengan mereka yang hidup di perkotaan. Yang tidak kuliah di Harvard, MIT, Yale, Princeton, atau kampus-kampus terbaik dunia lainnya, bisa mencecap rasanya kuliah di sana dengan mengikuti serial public lecture atau open course mereka yang banyak tersebar di berbagai platform media.
Ya, agaknya kita memang perlu mengamini judul buku lawas Thomas L. Friedman yang Anda sudah tahu itu: The World is Flat. Dunia telah menjadi datar, kendati bumi tidak –sekalipun tidak sedikit teman Anda yang mengimani begitu.
Namun, kemudahan akses atas beragam informasi juga membuat banyak orang merasa paling pintar dan paling benar. Kita acap melihat wujud nyata dari alegori manusia gua Plato di sekeliling kita. Mereka yang benar justru disalahkan atau bahkan dienyahkan oleh yang mendaku diri paling benar lantaran disokong oleh berjibun pengikut atau pendengung di belakangnya.
Padahal, moto hidup Pdt. Aryanto Nugroho –yang ketua umum DPP Sinode Gereja Jemaat Allah Global Indonesia (JAGI) dan ketua I DPP Asosiasi Pendeta Indonesia-- mengajarkan kita untuk memastikan melakukan yang benar, tetapi jangan merasa paling benar.
Mirip dengan yang lebih dari 2,5 milenium lampau dipetuahkan Konfusius, "知之为知之,不知为不知" (zhī zhī wéi zhī zhī, bù zhī wéi bù zhī): kalau tahu katakan tahu, kalau tak tahu katakan tak tahu. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: