Menebak Arah Pansus Haji

Menebak Arah Pansus Haji

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memberikan closing statemen penyelenggaraan haji 2024 di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Kamis 25 Juli 2024. --Media Center Haji

BACA JUGA: Tok! DPR Resmi Bentuk Pansus Angket Haji

Kemenag telah menjelaskan dengan gamblang soal penggunaan kuota tambahan tersebut. Hal itu terkait dengan area Indonesia di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Di Arafah relatif tidak menjadi masalah. Penambahan kuota akan menjadi masalah di Muzdalifah dan Mina. 

Tahun ini dibangun ratusan toilet baru di lokasi mabit (bermalam) jamaah Indonesia di Muzdalifah. Pembangunan toilet baru itu memakan area hingga 2 hektare. Otomatis ruang untuk jamaah berkurang. 

Bila semua tambahan kuota masuk ke jamaah reguler, bisa dibayangkan betapa penuh sesak area mabit di Muzdalifah. Peristiwa telantarnya jamaah di Muzdalifah seperti tahun lalu bisa kembali terulang.

BACA JUGA: Haji Pasca-Armuzna

BACA JUGA: Mengenang Pertunjukan Akbar Ibadah Haji

Untung saja, Kemenag berinovasi dengan membuat skema murur bagi jamaah lansia, berisiko tinggi secara medis, disabilitas, dan para pendamping tiga kriteria sebelumnya. Ada 55 ribu jamaah haji yang mengikuti skema murur

Jamaah tersebut tidak turun dari bus saat mabit di Muzdalifah. Bus mereka hanya berhenti sebentar dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Mina. 

Inovasi itu terbukti efektif. Kepadatan di Muzdalifah bisa diatasi. Mobilisasi jamaah dari Muzdalifah ke Mina juga berjalan lancar. Pada 11 Zulhijah, pukul 07.37, Muzdalifah sudah klir. Semua jamaah sudah diangkut ke Mina. Tidak ada lagi jamaah yang telantar seperti tahun sebelumnya.

BACA JUGA: Saat Cuaca, Masalah Haji yang Tersisa

BACA JUGA: Formula Biaya Haji

Pelayanan jamaah di Mina masih menjadi sorotan. Itu karena area yang dikhususkan bagi jamaah Indonesia tidak bisa diluaskan lagi. Kompleks tenda di Mina itu sudah permanen. Berdampingan dengan jamaah Thailand, Tiongkok, Filipina, dan Malaysia. 

Ketika ada penambahan 10.000 jamaah kuota tambahan, otomatis area yang sudah terbatas itu terasa makin sempit. Lebar kasur untuk jamaah tak sampai 1 meter. Akibatnya, para jamaah terlihat berdesak-desakan. 

Jamaah yang tidak nyaman berdesakan di dalam tenda memilih tidur di lorong-lorong. Bukan karena tidak mendapat tempat di dalam tenda. 

BACA JUGA: Orang di Saudi Berhaji, ONH Lebih Mahal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: