Harmoni Unik Morin Khuur, Alat Musik Warisan Budaya Mongolia Dalam
Harmoni Unik Morin Khuur, Alat Musik Warisan Budaya Mongolia Dalam. Morin khuur, alat musik etnis Mongolia Dalam. Menyetel nada alat musik itu membutuhkan kesabaran dan ketrampilan khusus.-China Daily-chinadaily.com.cn
Pada tahun 1978, ia mulai belajar membuat morin khuur dan tujuh tahun kemudian, ia menyelesaikan alat musik pertamanya. Didorong oleh hasrat mendalam terhadap budaya etnis, ia tetap teguh dalam dedikasinya terhadap kerajinan itu selama empat dekade.
Pembuatan satu alat musik membutuhkan waktu sekitar dua hingga tiga tahun. Prosesnya dimulai dengan pemilihan bahan. Bodi morin khuur secara tradisional dibuat dari sepotong kayu yang dipilih karena resonansi dan kekuatannya.
BACA JUGA:Semarak Fete de la Musique, Hari Musiknya Prancis di Surabaya
Ulji menekankan pentingnya mengeringkan kayu di bawah sinar matahari selama periode lima hingga 10 tahun. Pengeringan yang tidak memadai berisiko menyebabkan penyusutan atau perubahan bentuk, yang pada akhirnya akan mengurangi kualitas suara alat musik tersebut.
Kemudian, kayu dibentuk dengan hati-hati oleh tangan berpengalaman pengrajin untuk mencapai ukuran dan lekukan yang diinginkan.
Mengukir kepala kuda ke leher alat musik itu adalah bagian paling rumit. Dibuat dengan presisi dan detail. Kepala kuda itu tidak hanya berfungsi sebagai elemen dekoratif. Tetapi juga sebagai bukti ikatan yang mendalam antara masyarakat Mongolia dan kuda mereka.
BACA JUGA:Sejarah Musik Blues yang Tergusur di Jefferson Street, Nashville
Harmoni Unik Morin Khuur, Alat Musik Warisan Budaya Mongolia Dalam. Ulji, pengrajin morin khuur berusia 65 tahun mengerjakan pembuatan bodi alat musik tersebut yang berbentuk trapesium.-China Daily-chinadaily.com.cn
"Saya mencintai kuda. Saat kecil, saya menikmati menunggang kuda di padang rumput. Salah satu lagu Mongolia favorit saya adalah tentang kuda yang memenangkan kompetisi. Liriknya menyampaikan keindahan dan kekuatan kuda," kata Ulji.
"Jadi, ketika saya mengukir kepala kuda pada morin khuur, saya ingin membuatnya hidup dan elegan, dengan kepala yang halus, mata berbentuk almond, dan telinga panjang."
Setelah tubuh dan kepala kuda selesai, alat musik tersebut dilengkapi dengan senar. Dulu, senarnya dibuat rambut kuda. Kini bisa menggunakan benang nilon.
BACA JUGA:Surabaya Perlu Lebih Banyak Konser Musik Internasional, Setuju?
Pada tahun 2003, Ulji menciptakan jenis morin khuur baru yang diterima dengan baik oleh pembeli, dengan memperkenalkan lekukan pada bagian depan dan belakang badan alat musik berbentuk trapesium yang biasanya datar.
"Perubahan kecil pada kotak resonansi mempengaruhi aliran udara, memperkuat suara," jelasnya.
Momen penting dalam karier Ulji terjadi pada tahun 2008, saat upacara pembukaan Olimpiade Beijing. Saat itu musisi terkenal Chi Bulag tampil dengan salah satu alat musik Ulji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: china daily