IDF Tangkap Beberapa Anggotanya Yang Diduga Melecehkan Tahanan Palestina, Aparat Sayap Kanan Tuntut Pembebasan

IDF Tangkap Beberapa Anggotanya Yang Diduga Melecehkan Tahanan Palestina, Aparat Sayap Kanan Tuntut Pembebasan

Tentara dan polisi Israel bentrok dengan pengunjuk rasa sayap kanan, setelah mereka masuk ke pangkalan militer Beit Lid atas penahanan untuk diinterogasi terhadap cadangan militer yang dicurigai melakukan pelecehan terhadap tersangka teror Palestina yang -(Oren Ziv / AFP)-The Times of Israel

"Membobol pangkalan militer dan mengganggu ketertiban di sana adalah perilaku parah yang tidak dapat diterima dengan cara apa pun," kritik Halevi.

BACA JUGA:Presiden Israel Ungkap Emmanuel Macron Sebagai Sosok yang Izinkan Negerinya Ikut Olimpiade Paris 2024

BACA JUGA:IOC Tolak Coret Israel dari Olimpiade Paris 2024, Atlet Israel Malah Dapat Fasilitas Tambahan!

Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant juga turut mengecam tindakan massa. Gallant bahkan mengatakan pada Halevi bahwa IDF memiliki wewenang penuh untuk menghadapi massa yang memaksa memasuki pangkalan IDF.

"Saya menyerukan kepada Kepolisian Israel untuk segera bertindak terhadap mereka yang melanggar hukum dan pada semua pejabat terpilih untuk menahan diri dari pernyataan tidak bertanggung jawab yang menyeret IDF ke arena politik," ujar Gallant.

Menurut Radio Angkatan Darat Israel, kasus rudapaksa itu terjadi sekitar tiga minggu lalu. Warga Palestina dan beberapa kelompok hak asasi manusia (HAM) tengah mengumpulkan bukti kasus serupa yang marak dilakukan di penjara Israel bahkan sebelum kejadian 7 Oktober lalu.

Dalam proses itu, mereka menerima sejumlah laporan perlakuan tentara IDF pada tahanan Palestina yang sudah di luar batas. Ada tahanan yang ditelanjangi, disengat listrik, dirudapaksa, serta diperlakukan dengan berbagai tindakan buruk lainnya.

Seorang dokter dari Physicians for Human Right Israel melaporkan bahwa sejak 7 Oktober lalu, sedikitnya ada 12 tahanan Palestina yang sudah meninggal karena kasus pelecehan di penjara Israel.


Perbedaan kondisi warga Palestina Badr Dahlan saat sebelum dan sesudah ditahan oleh tentara Israel-Instagram aktivis Palestina @jinanmusliim-

Laporan yang disiarkan oleh Washington Post itu juga menyoroti tindak kekerasan yang dilakukan oleh IDF kepada para tahanan.  

"Seorang narapidana Palestina meninggal dengan limpa pecah dan tulang rusuk patah setelah dipukuli oleh penjaga penjara Israel. Yang lain menemui akhir yang menyiksa karena kondisi kronis tidak diobati. Sepertiga berteriak minta tolong selama berjam-jam sebelum meninggal," tulis mereka dalam laporan tersebut.(*)

Artikel ini ditulis oleh Vrisca Sheilla, mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya, peserta Magang Regular di Harian Disway.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: the times of israel