Virus Oropouche Merebak di Brasil: Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahannya!
Ilustrasi nyamuk Culicoides paraensis.--metropoles.com
Tak cuma nyamuk. Virus Oropouche juga ditemukan pada hewan lain seperti burung hingga monyet. Terutama yang dapat menjadi reservoir alami.
Nah, struktur genom virus Oropuche memang unik. Bahkan memungkinkannya untuk bereplikasi dengan cepat di dalam sel inang dan menyebabkan gejala penyakit yang parah.
Gejala Oropouche
Gejala yang timbul akibat serangan virus Oropouche hampir mirip dengan infeksi virus lain. Yakni mulai demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, ruam kulit, mual dan muntah.
Namun, yang sedikit membedakan ialah terjadi fofobia pada penderita. Yakni gejala sensitivitas terhadap cahaya.
Biasanya, gejala-gejala tersebut berlangsung selama 3-5 hari. Kemudian bisa mereda.
Namun, pada beberapa kasus, justru tambah parah. Kadang bisa terjadi komplikasi serius seperti peradangan otak (ensefalitis), yang dapat berakibat fatal.
Bahkan, untuk penderita yang sedang mengandung kehamilan, virus Oropouche dapat mengakibatkan keguguran dan bayi lahir dengan kondisi kepala kecil.
BACA JUGA:Ini Data Penyebaran Virus Polio di Indonesia dan Dunia di Awal 2024
BACA JUGA:Waspada, Udara dan Cuaca Dingin jadi Media Persebaran Virus Berbahaya
Pengobatan Oropouche
Hingga kini, belum ditemukan pengobatan khusus atau antivirus Oropouche. Para penderita hanya diberi pengobatan yang bertujuan untuk mengurangi gejala serta mencegah komlikasi lanjutan.
Tentu, ada beberapa saran untuk diambil sebagai langkah awal pengobatan. Seperti istirahat yang cukup, hidrasi yang baik, mengkonsumsi obat penurun demam, dan pengawasan medis.
Ilustrasi virus Oropuche (Pixabay)-Pixabay-
Cara Mencegah Oropouche
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: