2045 Menuju Indonesia Emas, Peluang atau Ancaman?
Ilustrasi.--
Kasus politik tanah air baik saat pemilihan calon presiden dan wakil presiden, pemimpin pemerintah pusat/daerah, anggota perwakilan rakyat di pusat/daerah, hingga pemilihan kepala desa sarat dengan perilaku kolusi dan nepotisme. Di salah satu podcast tersebutlah istilah “Asian Value” yang jauh melenceng dari cita-cita reformasi bangsa di tahun 1997, dengan tumbangnya rezim yang menguasai pemerintahan selama 30 tahun tanpa batas, karena lemahnya kontrol wakil masyarakat yang duduk di DPR serta sikap represi dari aparat-aparat militer saat itu.
Asian Value diartikan sebagai nilai keberlanjutan kepemimpinan sebuah organisasi (dalam hal ini Perusahaan) kepada generasi berikutnya dari sanak famili pemilik organisasi tersebut. Tetapi bukan dalam konteks berbangsa dan bernegara yang mana pemerintahan baik pusat/daerah secara permisif diberikan “jalan tol” kepada sanak famili yang dalam teori politik melegalkan secara cara untuk meraih syahwat kekuasaan keluarga. Tanpa memperhatikan etika dan moral yang seharusnya melekat pada tujuan mulia pemimpin bangsa.
BACA JUGA: Menuju Indonesia Emas 2045 dengan Entrepreneurial Leadership
Lalu bagaimana dengan kondisi penegakan hukum saat ini setali tiga uang. Ranah yudikatif tidak lepas dari jejak kelam perilaku menyimpang dari orang-orang yang ada di dalamnya, walau begitu keyakinan masih adanya sosok baik di dalamnya.
Pada akhirnya, berita terkait politikus dan pejabat pemerintahan yang korupsi, suap-menyuap, selingkuh, menonjolkan gaya hidup mewah, bekas narapidana korupsi terpilih menjadi politikus kemudian menjabat direktur BUMN/D, seolah berita biasa dan dianggap wajar saja.
Inilah tantangan bagi segenap warga bangsa tidak hanya pejabat pemerintahan tapi Masyarakat untuk berkesadaran penuh terhadap budaya permisif yang menjadi ancaman gagalnya Indonesia meraih buah dari apa yang disebut sebagai Indonesia Emas 2045.
Sadarkah kita, bagaimana merubah sikap permisif secara revolusioner, dan adakah terobosan memitigasi ancaman-ancaman tersebut.
BACA JUGA:Memilih Pemimpin Menuju Indonesia Emas
BACA JUGA:Sisi Kelam Indonesia Emas 2045
Melihat perkembangan Indonesia semakin hari semakin tumbuh pesat menjadi cikal bakal awal perjalanan panjang menuju negara yang makmur, berdaulat dan berkeadilan. Semangat kemerdekaan Indonesia mendorong untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia dan alam, memperkuat perekonomian dan menjunjung nilai-nilai demokrasi dan keadilan sosial demi mewujudkan Indonesia makmur, berdaulat dan berkeadilan.
Mewujudkan Indonesia menjadi negara yang makmur, berdaulat dan berkeadilan merupakan langkah penting untuk menjadi negara maju dan mampu bersaing di dunia global. Negara Indonesia setidaknya bisa menjadi macan Asia yang disegani negara-negara tetangga dengan memanfaatkan tujuan pembangunan yang jelas serta bonus demografi yang dimilikinya.
Indonesia memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi jika sumber daya manusia tersebut diberdayakan dengan baik melalui pendidikan dan pelatihan. Tujuan pembangunan yang fokus pada peningkatan infrastruktur, pengembangan teknologi, dan penguatan sektor industri akan memungkinkan Indonesia untuk memperkuat posisinya di kawasan Asia dan menjadi kekuatan ekonomi yang diperhitungkan.
Indonesia dapat mewujudkan visi menjadi negara yang makmur, berdaulat, dan berkeadilan serta menjadi macan Asia yang dapat disegani negara-negara lain dengan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Pertumbuhan ekonomi yang kuat menciptakan lapangan kerja dan memberikan kesempatan bagi lulusan sekolah dan universitas untuk membuka usaha di dorong dengan pemberikan KUR (kredit usaha rakyat). Langkah ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan memastikan bahwa anggaran negara tidak bocor ke luar tetapi kembali lagi ke dalam negeri dengan tujuan jangka panjang dapat memperkuat dan menjaga stabilitas ekonomi nasional.
BACA JUGA:Menuju Indonesia Emas 2045: Kepemimpinan Nasional-Strategis dan Tantangan Bonus Demografi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: