PBNU sebagai Peradaban: Sekeras Apa pun Orang NU Bertengkar, Tak Akan Tinggalkan NU

PBNU sebagai Peradaban: Sekeras Apa pun Orang NU Bertengkar, Tak Akan Tinggalkan NU

Ketua ISNU Jatim Pro M. Mas'ud Said (duduk dua dari kanan) bersama dewan ahli dan penasihat ISNU Jatim: Prof Masykuri, Prof M. Nasih, Dr Fatchul Anam, dan Ketua PC ISNU Bangkalan Abu Dzarrin -PW ISNU Jatim-

DALAM  sambutan Pembukaan Konferwil Nahdatul Ulama Jawa Timur di Ponpes Tebuireng Jombang, Jumat, 2 Agustus 2024, Ketua Tanfidiyah Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf membuat pernyataan menarik.

Kata beliau bahwa apa yang terjadi selama ini di tubuh NU tak usah terlalu dikhawatirkan kesudahannya.

"Saya yakin walau terjadi caci maki, pertengkaran atau beda pendapat apa pun maka semua pihak tak akan berani meninggalkan NU. Bahkan orang yang sudah masuk organisasi lain pun, saat mati ingin ditahlili," katanya dengan semangat.

"Saya tidak merasa khawatir dan merasa kecil hati akan semua karut marut yang kita lihat di medsos. Paling juga nanti akhirnya akan kembali ke NU."

BACA JUGA:Menebak Arah Pansus Haji

BACA JUGA:Gaya Komunikasi Politik PBNU: Isuk Dele Sore Tempe ala Gus Yahya?

Sebaliknya tantangan sesungguhnya NU ke depan yang pasti adalah tantangan relevansinya dalam dunia yang sangat cepat berubah di dunia digital ini. Tantangan relevansi itu juga berlaku bagi semua organisasi termasuk negara dan organisasi apapun di era sekarang ini.

"NU ke depan perlu adaptasi luar biasa dan kerja keras untuk bertahan, survival," imbuh KH Yahya Staquf.


Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf saat membuka Konferwil NU Jawa Timur di Pondok Pesantren Tebuireng, Jimbang, Jumat 2 Agustus 2024. -PWNU Jatim-

Menurut Gus Yahya, untuk menghadapi relevansi tersebut perlu transformasi organisasi, konsolidasi tata kelola, konsolidasi agenda organisasi, konsolidasi sumberdaya organisasi

Ditambahkanya, bahwa untuk menghadapi hal tersebut PBNU telah melaksanakan 4 Konferensi Besar dan Munas Alim Ulama selama 3 tahun kepengurusan PB NU sejak dikukuhkan.

Dalam konferensi konferensi besar tersebut PBNU telah juga menyusun komponen regulasi, mengembangkan penggunaan platform digital khusus persuratan maupun ekosistem lain untuk menguatkan kelembagaan di Nahdlatul Ulama

Dalam membangun platform digital NU yang disebut Semesta Digital Data dan Layanan NU itu telah membentuk tim terpadu yang dipresentasikan di rapat pleno agar menjadi pedoman tingkat PB, pedoman sistem administrasi tingkat PWNU maupun cabang cabang di provinsi ini. Platform digital itu bisa diakses oleh pengurus gadget atau mobile phone masing masing.

BACA JUGA:Eskalasi Konflik di Timur Tengah Pasca Tewasnya Ismail Haniyeh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: