PBNU sebagai Peradaban: Sekeras Apa pun Orang NU Bertengkar, Tak Akan Tinggalkan NU

PBNU sebagai Peradaban: Sekeras Apa pun Orang NU Bertengkar, Tak Akan Tinggalkan NU

Ketua ISNU Jatim Pro M. Mas'ud Said (duduk dua dari kanan) bersama dewan ahli dan penasihat ISNU Jatim: Prof Masykuri, Prof M. Nasih, Dr Fatchul Anam, dan Ketua PC ISNU Bangkalan Abu Dzarrin -PW ISNU Jatim-

BACA JUGA:2045 Menuju Indonesia Emas, Peluang atau Ancaman?

Di hadapan sekitar 1.470 kiai, Bu Nyai, pimpinan Ponpes besar, pimpinan badan otonom dan perwakilan negara sahabat, tetamu pimpinan universitas NU dan bahkan pimpinan perbankan dan rumah sakit NU, jebolan FISIP UGM itu mengungkap tantangan untuk membangun sumber pembiayaan bagi organisasi

Dalam konferensi Wilayah PW NU XVIII dengan tema Merajut Ukhuwah dan Mengokohkan Jam'iyah Dalam Pendampingan Ummat. Penjabat Ketua PW NU Jawa Timur KH Abdul Hakim Mahfudhz mengatakan bahwa selama 6 bulan PW NU telah dan akan terus melakukan tata kelola organisasi dan menghimpun kekuatan dan sumberdaya potensial yang besar.

Selanjutnya, pimpinan Ponpes Tebuireng yang sukses mengelola perusahaan besar tersebut mengatakan bahwa PWNU Jawa Timur akan dan harus tegak lurus kepada PBNU.

Laksana kereta api, dalam tubuh NU hanya ada 4 orang masinis yang mengendalikan jamiyah yaitu rais aam, khatib rais aam, ketua umum PBNU, dan sekretaris jenderal. Yang lainnya harus taat dan ikut tak boleh belok belok.

Sementara PBNU juga memiliki strategi 3 matra yang kompleks dan luas.

Format ini membutuhkan strategi eksekusi yang rumit dan kompleks membutuhkan kerja keras yang sistemik dan butuh banyak rekadaya yang sungguh sungguh. Untuk pengkaderan NU tingkat tinggi ada sekolah kader AKKN NU. (*)

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: