Utang Mensesneg Pratikno kepada KH Anwar Zahid

MENTERI Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno punya utang ke KH Anwar Zahid. Lho, kok bisa? Ya. Bukan utang materi. Melainkan, utang kunjungan.

”Saya hadir di sini untuk nyaur (membayar) utang. Sebab, Kiai Anwar Zahid telah dua kali ke desa saya, Dolokgede,” katanya. 

Dolokgede adalah desa di ujung barat Kota Bojonegoro. Untuk ke kampung halamannya, masih diperlukan perjalanan darat sekitar sejam. Lebih dekat ke Cepu, Blora, ketimbang ke pusat kota Bojonegoro.

BACA JUGA: Utang Luar Negeri Indonesia Pada Mei 2024 Tetap Terkendali

BACA JUGA: Utang Politik

Jumat, 2 Agustus 2024, salah seorang menteri kepercayaan Presiden Jokowi tersebut memang sedang pulang kampung. Momen itulah yang digunakan untuk membayar utang ke berbagai tempat.

Hanya, ternyata Kiai Anwar Zahid belum menganggap lunas utangnya. ”Jadi, Pak Pratik masih punya utang dua. Sebab, saya dua kali ke Dolokgede dan sekali ke Yogyakarta,” tutur kiai itu sambil tertawa.

Usai ”membayar utang” ke Pondok Pesantren (Ponpes) Sabilunnajah Simo, Mensesneg Pratikno mengunjungi Ponpes At-Tanwir Bojonegoro sambil salat Jumat di sana. Setelah itu, ke kampus Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNU Giri) yang sedang dibangunnya.

BACA JUGA: Utang Lama Ditagih CMNP Lagi

BACA JUGA: Pengutang Pinjol Dapat Angin

Malamnya ia masih menghadiri Jawa Pos Radar Bojonegoro Award dalam rangka ulang tahun koran tersebut yang ke-25. Di sana ia menyapa para tokoh masyarakat dan tiga bupati: Bojonegoro, Lamongan, dan Blora.

Di depan ribuan santri Ponpes Sabilunnajah, mantan rektor UGM itu menceritakan perjalanan hidupnya. Mulai SD di desanya, SMP di Padangan, hingga SMA di Kota Bojonegoro.

”Untung, bapak saya tidak punya sawah luas sehingga saya dipaksa untuk sekolah. Hanya saya di desa itu yang melanjutkan sekolah SMP saat itu,” ungkapnya.

BACA JUGA: Pengutang BLBI Dikejar Lagi

Sumber: