Khawatir Perang Makin Besar, Prancis Berusaha Dinginkan Iran dan Israel

Khawatir Perang Makin Besar, Prancis Berusaha Dinginkan Iran dan Israel

Presiden Prancis Emmanuel Macron melihat ke bawah selama peresmian Maison Elysee, sebuah ruang di seberang Istana Elysee yang akan memungkinkan pengunjung untuk menemukan sejarah dan warisan kepresidenan Prancis, di Paris, pada 24 Juli 2024. Macron diket-Stephanie Lecocq / POOL / AFP-

Usai menelepon pihak Iran, Presiden Macron lantas menghubungi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan kembali mengungkapkan seruan yang secara garis besar sama, yakni menghindari langkah pembalasan yang memicu eskalasi perang regional.

Macron kembali menekankan bahwa dengan adanya perang yang Israel dan sekutu Hamas lakukan hanya akan merusak keseluruhan wilayah tersebut.

Ia mengingatkan Netanyahu bahwa Prancis masih memprioritaskan adanya gencatan senjata di Gaza.

BACA JUGA:Pimpinan Baru Hamas Yahya Sinwar Jadi Target Israel Berikutnya

Sehari sebelumnya pada Selasa, 6 Agustus 2024 pria kelahiran Desember 1977 ini juga diketahui telah bertemu dengan petinggi negara Timur Tengah lainnya, yakni Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohamed bin Zayed dan Putra Mahkota Saudi Arabia Mohamed bin Salman.

Dalam pertemuan itu, ia juga menyerukan agar negara-negara tersebut turut berupaya untuk menghindari eskalasi konflik yang bertambah karena insiden pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh di Iran, Rabu 31 Juli 2024 lalu yang diduga oleh Iran dan Hamas didalangi oleh Israel.(*)

Artikel ini ditulis oleh Vrisca Sheilla, mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya, peserta Magang Regular di Harian Disway.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: afp