Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Ingatkan Anggota TNI/Polri tentang Etika Profesi
Workshop informasi dan publikasi dengan pemateri dari Penerangan Kodam V/Brawijaya.-Boy Slamet-
HARIAN DISWAY – Kisah tentang oknum TNI/polri yang terlibat judi online hingga akhirnya membuat citra kesatuan menjadi tercoreng menjadi pembuka materi dari Penerangan Kodam V/Brawijaya, Rabu, 13 Agustus 2024. Itu dikatakan Mayor Bambang Sutejo Kasi Media Online Pendam V/Brawijaya dalam workshop di ruang serbaguna Ditbinmas Polda Jatim.
Workshop sendiri digelar untuk ajang Anugerah Patriot Jawi Wetan (APJW) II 2024. Ajang ini adalah hasil kerjasama Polda Jatim, Kodam V/Brawijaya, Pemprov Jatim, dan Harian Disway. Peserta workshop adalah tiga pilar dari 114 desa/kelurahan se-Jawa Timur. Ini adalah hasil seleksi dari 190 desa/kelurahan dari 38 kabupaten/kota.
Awalnya ada lima desa terbaik dari setiap kabupaten/kota kemudian disaring lagi menjadi tiga terbaik. Inilah yang mengikuti workshop tentang komunikasi dan informasi. Selama satu bulan ke depan, peserta APJW II 2024 untuk penilaian juri.
Workshop ini digelar berkaitan dengan indikator penilaian yang disesuaikan dan ditambahkan pada APJW II 2024. Indikator ini tidak digunakan pada APJW I tahun lalu. Ada empat indikator yang akan dinilai pasca workshop ini. Publikasi melalui konten media sosial, pemberitaan di media massa, feedback (respons) dari masyarakat, dan inovasi dalam produksi publikasi. Karenanya, materi-materi dalam workshop hari ini sangat berkaitan dengan indikator penilaian tersebut.
BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Inilah Undang-Undang yang Mengikat Kebebasan Bermedia
BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Hari ini Workshop 114 Desa Terpilih
Untuk itulah, pemahaman tentang ITE dan kejahatan media sosial dipaparkan. Tujuannya selain untuk lebih memahami juga bisa menjadikan rambu larangan untuk tidak dilakukan.
Bambang melanjutkan dari contoh judi online tersebut. “Secara langsung kasus tersebut akan memperburuk citra kesatuan. Karena itulah, kita sebagai anggota TNI/Polri harus punya sejumlah kemampuan sebelum mengambil tindakan atau keputusan,” terang Bambang.
Kemampuan tersebut adalah kemampuan individu dalam penyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital dalam kehidupan sehari-hari.
Mayor Bambang Sutejo, Kasi Media Online Pendam V/Brawijaya dalam workshop di ruang serbaguna Ditbinmas Polda Jatim, Rabu, 13 Agustus 2024..-Boy Slamet-
Dijelaskan Bambang, etika bukan sekedar itiket. Ada pertanyaan yang harus dijawab sebelumnya. “ABACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Inilah Profil Tiga Desa Kota Batu dengan Keindahan Alamnyapa tanggungjawab moral saya terhadap pihak lain ketika membuat konten, membagikan dan bereaksi, atau menggunakan media sosial,” papar Bambang.
BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024 : 3 Desa dengan kekompakan 3 pilar dari Kabupaten Mojokerto
Kapten Azis Suwanto, Kaur opini Media cetak Pendam V/Brawijaya juga memberikan materi untuk melengapi. Azis menjelasan tentang bijak bermedia sosial dengan budaya digital. Materi ini penting karena di era sekarang, bermedia sosial sudah menjadi bagian dari kehidupan. Nyaris tidak ada masyarakat yang lepas dari medsos. Mulai dari facebook, instagram, twitter, hingga medsos lain.
Menurut Azis, kehidupan nyata berbeda dengan kehidupan digital/ maya. Di dunia nyata ada aturan, wilayah, susunan pemerintahan. “Berbeda dengan dunia maya. Nyaris tidak ada aturan, tidak ada pemerintahan. Ini yang perlu dilakukan penyesuaian atas dampak positif dan negatif dari kemunculan dunia maya,” papa Azis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: