Di Persimpangan Jalan: Mundurnya Kishida Membuka Peluang bagi Oposisi untuk Guncang LDP?

Di Persimpangan Jalan: Mundurnya Kishida Membuka Peluang bagi Oposisi untuk Guncang LDP?

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengakhiri konferensi pers pada 14 Agustus 2024 di Tokyo, Jepang. Kishida mengumumkan niatnya untuk mengundurkan diri setelah masa jabatannya diwarnai berbagai skandal, termasuk pemakaman kenegaraan kontroversial manta--getty images

Dilansir dari BBC News, sejumlah calon pengganti sudah muncul, seperti mantan Menteri Pertahanan Shigeru Ishiba, Menteri Transformasi Digital Taro Kono, Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi, dan Menteri Luar Negeri Yoko Kamikawa. Namun, tidak ada yang dianggap sebagai favorit kuat saat ini.

Sanae Takaichi, Menteri Keamanan Ekonomi Negara yang dikenal berhaluan keras, juga disebut-sebut sebagai kandidat potensial. Jika terpilih, dia akan menjadi wanita pertama yang memimpin Jepang, dan ini bisa mengarahkan LDP ke arah yang lebih konservatif, yang mungkin akan dimanfaatkan oleh partai-partai oposisi untuk menantang dominasi LDP.  

"Dia adalah politisi paling konservatif dari semua yang namanya telah disebutkan sejauh ini, dan itulah sebabnya dia menarik bagi kaum tradisionalis di dalam partai meskipun dia seorang wanita," kata Shimada. "Saya yakin dia dapat membawa partai dan negara ke arah yang kita butuhkan."

BACA JUGA:James David Vance, Pengkritik Trump Jadi Cawapres, Bisa Jadi Bumerang Politik

Sementara, Sekretaris Jenderal LDP Toshimitsu Motegi dianggap "sangat cakap secara politik, tetapi arogan dan kurang karisma," kata Murakami.

"Jajak pendapat menunjukkan bahwa masyarakat tidak puas dengan LDP dan pemerintahan saat ini, jadi ini mungkin peluang terbaik yang dimiliki oposisi dalam lebih dari satu dekade untuk benar-benar menantang mereka," tambahnya.

Dalam situasi ini, partai-partai oposisi melihat peluang terbaik mereka dalam satu dekade terakhir untuk menantang LDP. Namun, mereka perlu bersatu dan merumuskan kebijakan yang lebih menarik bagi pemilih jika ingin berhasil.

Dengan semua dinamika ini, pemilihan umum berikutnya bisa menjadi momen penting yang berpotensi mengubah wajah politik Jepang secara drastis.

*) Mahasiswa Politeknik Negeri Malang, Mahasiswa Magang Regular Harian Disway

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: