Maung Pindad Besutan Prabowo Dipamerkan di IKN, Begini Kecanggihannya!

Maung Pindad Besutan Prabowo Dipamerkan di IKN, Begini Kecanggihannya!

Maung Pindad besutan Prabowo ikut amankan rangkaian kegiatan HUT ke-79 RI di IKN, Sabtu, 17 Agustus 2024.--Dok. Kemenhan

“Sedangkan drone Jammer yang terpasang di Maung maupun SPS adalah hasil kerja sama dengan PT Sapta Cakra Manunggal," ungkap Prima.

Ia menjelaskan, kendaraan rantis Maung MV3 dirancang sebagai sistem anti-drone mobile yang mampu menetralisir ancaman drone secara cepat dan akurat.

Kendaraan tersebut juga dilengkapi dengan jammer drone sebagai senjata soft kill dan senapan mesin berat (SMB) SM5 A1 12,7 mm sebagai senjata hard kill.

Maung MV3 ini diklaim juga mampu memberikan perlindungan andal dengan radius jamming 3 kilometer yang menggunakan metode soft kill dan jarak destruksi hingga 1,8 kilometer dengan metode hard kill.

BACA JUGA:Prabowo Terima Surya Paloh, NasDem Resmi Gabung Koalisi Indonesia Maju

BACA JUGA:Prabowo Terima Erick Thohir dan Bos Properti Dubai di Kemenhan, Bahas Potensi Pertumbuhan RI

"Dilengkapi dengan penggerak 4x4, kendaraan ini mampu beroperasi di berbagai jenis medan, baik on-road maupun off-road," beber Prima.

Maung MV3 sendiri memiliki spesifikasi teknis dengan panjang 5.085 mm, lebar 2.165 mm, tinggi 1.995 mm, berat kosong 2.100 kg. 

Bahkan, mampu pada radius putar lebih dari 7 meter, dilengkapi mesin turbo diesel, dengan transmisi automatic 8 speed, daya maksimum 202 PS/3800 RPM (199 HP), dan torsi maksimum 441 Nm/1600-2600 rpm.


Maung Pindad besutan Prabowo punya sejumlah senjata canggih termutakhir. Salah satunya mendeteksi ancaman drone.--Dok. Kemenhan

Sedangkan inovasi senjata anti-drone dengan nama SPS-1 untuk mendukung pengamanan upacara HUT ke-79 RI di IKN ini berkemampuan menetralisir ancaman drone dengan metode soft kill dengan menutup akses kendali pada jarak 500 m dan bersifat destruktif pada jarak 150 m.

"SPS-1 dioperasikan oleh satu orang personel. Senjata ini didesain mengikuti perkembangan teknologi saat ini dan merupakan hasil penyesuaian dengan kebutuhan pengguna," ujar Prima. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: