Perjuangan Orang Tua Bayi Kembar Siam Arselo-Arsenio, Baru Curiga saat Kandungan Berusia 7 Bulan

Perjuangan Orang Tua Bayi Kembar Siam Arselo-Arsenio, Baru Curiga saat Kandungan Berusia 7 Bulan

Sang Ibunda, Yeny Dwi memegang tangan mungil bayi kembar siam Arselo.-Sahirol Layeli-Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kisah haru menyelimuti kelahiran anak pertama pasangan suami istri asal Tulungagung, Yoga Aska dan Yeny Dwi. Bayi mereka lahir dengan kondisi kembar siam dempet pada bagian bokong (pygopagus).

Dua bayi tersebut berjenis kelamin laki-laki dan diberi nama Arselo dan Arsenio. Sang ibunda, Yeny, menceritakan bahwa usia kehamilan kedua buah hatinya normal alias tidak prematur.

Yeny kemudian menjalani operasi caesar di RS Bhayangkara, Tulungagung pada 17 April 2024. Dia memang sudah mengetahui bahwa bayi dalam rahimnya ada dua kepala (kembar).

Namun, selama proses kontrol, dokter menyatakan kehamilan Yeny sehat. Tidak ditemukan tanda-tanda bahwa Arselo dan Arsenio akan lahir dempet.

BACA JUGA:Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam di RSUD dr Soetomo: Arselo Selamat, Arsenio Meninggal Dunia

"Sempat posisinya 69, kepala bayi yang satu ke bawah dan bayi satunya di atas, jadi kalau secara logika nggak seperti dempet," ucap perempuan berusia 26 tahun itu saat ditemui di RSUD Dr. Soetomo, Selasa 20 Agustus 2024.

Kendati demikian, dia mengaku sempat menaruh kecurigaan saat usia kandungan mencapai tujuh bulan. Yeny pun sempat dirujuk untuk melakukan USG fetomaternal di salah satu rumah sakit di Malang.

Kecurigaan Yeny benar-benar menjadi kenyataan. Saat proses persalinan, dia dan sang suami baru mengetahui bila kedua buah hatinya lahir dalam kondisi kembar siam di area bokong. 

Arselo dan Arsenio menjadi kasus kembar siam pertama yang terjadi di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Keduanya terlahir dengan penis dan anus yang menyatu.

"Kelainan kembar siam dempet pantat. Kalau berat badan keduanya saat itu (persalinan, Red) 5,2 kilogram," imbuh Yeny.

Melihat kondisi bayi kembar siam dempet dan keterbatasan peralatan medis yang dimiliki, pihak RS Bhayangkara Tulungagung melarikan Arselo dan Arsenio ke RSUD dr Iskak Tulungagung.

Tiga bulan kemudian, salah satu bayi yakni Arsenio mengalami penurunan kondisi kesehatan. Pihak RSUD dr Iskak segera merujuk ke RSUD dr Soetomo, Surabaya, untuk dilakukan operasi pemisahan. 


Konferensi pers bayi kembar siam dempet bokong asal Tulungagung di ruang Abiyoso RSUD dr Soetomo, Surabaya.-Sahirol Layeli-Harian Disway-

Diberitakan sebelumnya, RSUD dr Soetomo menerima rujukan bayi kembar siam dempet bokong pada Kamis, 14 Agustus 2024, dengan kondisi kesehatan salah satu bayi menurun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: