Kota Lama di Surabaya, Sekadar Fenomena Hit ataukah Landmark Kota?

Kota Lama di Surabaya, Sekadar Fenomena Hit ataukah Landmark Kota?

ILUSTRASI kota lama di Surabaya, sekadar fenomena hit ataukah landmark kota?-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

KOTA-KOTA modern di mana pun di seluruh dunia kerap kali mengedepankan ruang publik yang menjadi landmark sekaligus didesain sebagai ikon yang ditonjolkan. Ciri khas yang melekat pada ruang publik sebuah kota, yang didesain menjadi episentrum jujukan para wisatawan, adalah arsitektur kota yang memiliki keunikan yang berbeda. Pun, umumnya, warisan era kolonial atau peninggalan zaman klasik

Pembangunan landmark sering didorong oleh ambisi untuk menarik wisatawan, memperindah kota, atau menciptakan citra modernitas dengan sentuhan nuansa klasik yang menghidupkan atmosfer masa silam. 

Membangun kota tidak hanya tentang estetika dan popularitas. Membangun kota berarti menciptakan ruang yang bermakna, fungsional, dan mencerminkan identitas lokal (Paramita, 2023). 

BACA JUGA: Heboh! Gembira Bareng Senam Dahlan Iskan di Kota Lama Surabaya

BACA JUGA: Kota Lama sebagai Beranda Depan Bernuansa Oud Soerabaia

Dengan memanfaatkan pengetahuan lokal dan menghargai warisan budaya, pembangunan landmark dapat memperkuat identitas kota dan mempromosikan keragaman budaya. Keberhasilan ruang publik diukur dari seberapa dalam kebutuhan dan identitas lokal yang direfleksikannya, bukan hanya dari seberapa spektakuler atau viralnya. 

Pendekatan holistik dan berkelanjutan membuat landmark dan ruang publik benar-benar berarti bagi masyarakat dan memperkaya kehidupan sebuah kota. 

Konservasi suatu kawasan yang memiliki nilai historis tinggi berpotensi meningkatkan daya tarik kawasan maupun bangunan tersebut sehingga dapat mendongkrak nilai pariwisata serta sebagai salah satu penerapan dari konsep suatu kota berkelanjutan. 

BACA JUGA: Disaksikan Ribuan Warga, Kota Lama Surabaya Resmi Dibuka

BACA JUGA: Revitalisasi Kota Lama, Merajut Imajinasi Bernuansa Oud Soerabaia

Hal itu menunjukkan bahwa konservasi cagar budaya merupakan elemen penting dalam pengembangan dan perancangan sebuah kota. Makna penting lain dari suatu konservasi kawasan bersejarah adalah tidak melenyapkan bagian bersejarah suatu kawasan yang membentuk identitas tersendiri (Sidharta dan Budhihardjo, 1989). 

Oleh karena itu, konservasi dibutuhkan agar bisa menjaga cagar budaya yang sudah diwariskan. Diakui atau tidak, perencanaan dan perancangan sebuah landmark di Indonesia belum sepenuhnya menyelesaikan masalah perkotaan dan mempraktikkan ide-ide inovatif. 

Ketidakcakapan dalam membangun kota merupakan masalah serius yang harus segera diatasi. Pendekatan kolaboratif antara pemerintah, pengembang swasta, dan masyarakat dapat menciptakan ruang publik yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

BACA JUGA: Menata Ruetnya Kabel di Surabaya: Pemkot Mulai dari Kawasan Kota Lama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: