Ghaliaa Chaker, Penyanyi Berhijab yang Menginspirasi
Ghaliaa Chaker, seorang penyanyi Suriah berusia 26 tahun yang dibesarkan di Uni Emirat Arab.-Giuseppe CACACE-AFP
Mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak sopan. Sementara Chaker tahu keluarga dekatnya selalu mendukungnya. Namun, kerabatnya di Suriah sangat terkejut pada awalnya. Terutama karena mereka takut akan reaksi orang-orang.
BACA JUGA: Viral! Ini Profil Rahmania Astrini, Penyanyi Belia Pembuka Konser Coldplay di Jakarta
Chaker menelusuri pengaruh artistiknya dari masa kecilnya di Al Ain. Bekas oasis gurun pasir yang kini menjadi sebuah kota di Abu Dhabi, salah satu dari tujuh kesultanan di Uni Emirat Arab. Di rumah, ayahnya menggemari penyanyi Arab seperti Fairouz.
Siapa pun tahu bahwa dia penyanyi Lebanon yang ikonik, dan diva Mesir Umm Kalthoum. Sementara itu, ibu Chaker lebih menyukai musik barat termasuk Elvis Presley. “Campuran musik di rumah selalu kaya,” kata Chaker.
Ghaliaa Chaker tampil dalam sebuah konser di Beirut pada 25 Agustus 2024.-Ibrahim AMRO-AFP
Hal ini yang kemudian memengaruhi suaranya yang ia gambarkan sebagai campuran R&B, hip hop, pop elektro, indie, dan jazz. Sebagai seorang multi-instrumentalis, Chaker berterima kasih kepada ayahnya yang mewariskan kecintaannya pada musik.
Pada drum, gitar, dan piano, semua alat musik yang bisa ia mainkan. Alih-alih menghadiahkan mainan kepada anaknya, ia justru membelikannya alat musik baru. Drum darbuka dari Timur Tengah adalah yang paling dekat di hatinya.
"Sebab saya sering memainkannya dengan ayah saya yang sangat menyukainya dan merupakan dasar dari irama oriental,” katanya. Selain bahasa Arab dan Inggris, Chaker terkadang bernyanyi dalam bahasa Turki, Armenia dan Persia.
Chaker mengatakan bahwa ia ingin membawa musiknya ke luar Timur Tengah. “Sangat penting bagi saya bahwa musik saya didengar di Eropa, di Amerika, di Australia, di seluruh dunia, bahkan mungkin di Amerika Latin,” ujarnya.
BACA JUGA: Dua Kesedihan Mariah Carey dalam Sehari: Kehilangan Ibu dan Kakaknya
Chaker bilang ia bercita-cita untuk berkolaborasi dengan banyak seniman dari berbagai negara. “Sudah saatnya dunia Barat mengetahui betapa indahnya musik kami,” tutup penyanyi yang tampil di ibu kota Lebanon, Beirut, pada Agustus lalu itu. (*)
*) Mahasiswa Politeknik Negeri Malang, peserta Magang Reguler di Harian Disway
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: afp